Sabtu, 17 Mei 2014

Mimpi Pagi Ini : Dua kali terguncang

Aku tersentak dari tidurku. Astaghfirullah, apakah ini benar-benar gempa? aku mencari informasi dari alam sekitar kamar tidur temanku ini, karena sudah beberapa hari ini aku menginap di rumahnya. aku mengecek air yang ada dalam ceret. tidak bergoyang. kemudian aku melihat lampu pijar yang tergantung. sepertinya ada sedikit hempasan yang mengakibatkan ia bergoyang.

jam berapa ini? aku tidak menemukan jam. Handphoneku lawbatt dari semalam dan padam. teman ku  entah dimana. saat aku terbangun, tak ada seorang pun di sisiku. langsung saja ku hidupkan laptop berharap menemukan info yang ku cari.

Ternyata pukul delapan pagi. satu pertanyaanku terjawab. ketika laptop benar-benar dalam kondisi on aku langsung menghubungkannya dengan modem untuk dapat mengakses info. tujuan utamaku adalah membuka situs resminya BMKG alias Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. biasanya info gempa atau bencana ia pasti langsung update. 

Tapi, tak ku temukan jawaban di sana. terakhir info gempa tanggal 14 Mei silam. itupun saat gempa 14 Mei silam, aku langsung mencari info di situs resmi tersebut tidak ada, baru beberapa menit kemudian info itu ku temukan. sama seperti sekarang. kemudian ada seorang seniorku membuat stastus tentang gempa, dan ternyata benar tadi itu gempa bukan mimpi.


setelah pertanyaanku terjawab, aku pun merasa sedikit lega. namun, ada keganjilan ynag tak bisa ku jelaskan secara ilmiah ataupun non ilmiah saat bersamaan dengan gempa tadi.

Usai shalat subuh, seperti biasa aku muraja'ah hafalan hingga aku tertidur sambil memeluk al-qur'an. kemudian dalam mimpi tersebut, aku bepergian dengan temna-teman ke suatu tempat terpencil, dan untuk melaluinya butuh perjuangan yang panjang. harus mendaki jalan yang curam. karena tak mampu mendaki, kami pun merangkak dan saling tarik menarik. hingga kami berhasil naik ke atas. pemandangannya indah. sangat alami, kemudian ada sebuah pondok, di sana aku menemukan teman-teman yang lain.. wajahnya familiar seperti wajah adik-adik dan teman seperjuangan di kampus. mereka sedang menyetor hafalan.

aku dan bebarapa temanku yang baru samapi di situ pun bergabung dengan mereka. ternyata di sana itu sedang ada syukuran atau sejenisnya. sehingga kami disuguhkan makan dan minum. setelah kenyang aku dan teman-teman berkeliling-keliling pondok. ada dua pondok di situ, yang satu pondok seperti balee-balee pengajian yang terbuka setengahnya dan kedua berbentuk seperti rumah dengan dinding dari kayu yang menutup hingga ke atas.

aku tersadar, sendal yang ku kenakan tak tahu dimana. aku sudah mencari ke pondok yang pertama namun tidak ada, sehingga aku pun meminjam sendal mereka. saat berkeliling-keliling aku melihat seorang ibu yng melintas menggendong orang hutan layaknya menggendong anak. aku pun sempat tertegun dan berbisik dengan temanku.

Di perjalanan kami juga menemukan keanehan. di sini banyak bangkai burung aneh dengan rangka yang besar, sayap yang lebar namun tercecer tulang belulangnya. tidak hanya satu tempat saja, beberapa langkah pasti menemukan jasad burung itu. mungkin ia seperti burung elang ataupun burng pemakan bangkai manusia yang telah mati dan mengalami rantai makanan.

kami tidak melanjutkan perjalanan lagi. seperti ada gemuruh aneh. kamipun bergegas balik ke pondok. ada seorang warga yang mengatakan bahwa ancaman sedang menuju desa ini. masuklah segera ke pondok yang ke dua. kami pun bergegas ke sana. namun, aku melihat adik-adik dan teman-teman yang sedang menghafal qur'an itu pun tak tahu apa-apa, sehingga aku keluar dari pondok ke dua menuju pondok pertama. aku pun memberi tahu perihal apa yang disampaikan warga tadi.

ternyata kondisi tidak memungkinkan lagi untuk kami pindah ke sana. kami pun bertahan di pondok pertama kira-kira ada tiga puluhan orang di sana. dan seketika ketakutan kami pun membuncang ketika ada sesuatu yang berjalan mendekati kami. aku tak tahu itu apa. setelah itu tubuh kami terguncang. dalam hati, aku pun mengulang-ngulang hafalanku berdo'a rasa sakit ataupun sesuatu tidak kami rasakan.

dan ternyata guncangan itu semakin kencang. aku pun tersentak dari tidurku dengan lisan yang masih merapal potongan al-baqarah yang sama seperti dalam mimpi.

Ternyata aku mengalami dua kali guncangan hebat. Wallahua'lambissawab. semoga bukan pertanda buruk, InsyaAllah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan kenang-kenangan setelah anda berkunjung walau hanya sebait sapa.. :)

 
;