Minggu, 29 Desember 2013 0 komentar

Keajaiban yang tak terduga



Judul Buku      : Dahsyatnya Tahajud Dhuha Sedekah
Penulis             : D.A Pakih Sati, Lc
Penerbit           : Al-Qudwah Publishing
Cetakan           : 2013
Tebal               : 132 Halaman
ISBN               : 978-602-7929-36-4
“…………. dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah: 5)

Perintah untuk Shalat dan Zakat di dalam Al-Qur’an berulang kali Allah sanding-sandingkan. Keduanya merupakan prinsip utama dalam keseimbangan hidup kita. Yang pertama, Shalat merupakan interaksi kita dengan Sang Khalik (Hablumminallah) sedangkan Zakat itu sendiri merupakan salah satu cara kita berinteraksi dengan orang lain (Hablumminannas). Sehingga pada saat setelah wafatnya Rasulullah, Abu bakar yang kala itu menjadi khalifah pertama bertekad untuk memerangi orang Arab karena sebagian dari orang Arab menjadi kafir,  sekalipun di antara mereka ada yang tidak kafir tetapi menolak membayar zakat. 

Abu Bakar pun mengutarakan alasannya, tetapi saat itu Umar tidak menyetujui dan berkata kepadanya : “Bagaimana engkau akan memerangi manusia sedangkan mereka mengucapakan laa ilaaha illallaah dan Rasulullah pernah bersabda: Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai ia mengucapkan laa ilaaha illallaah dan kelak perhitungannya terserah kepada Allah Ta’ala”. 
Selasa, 17 Desember 2013 2 komentar

Bait-Bait Galau

"Kamu bisa menjadi solusi bagi orang lain, tapi kenapa kamu tidak bisa menjadi solusi bagi masalahmu Rei?"

Reikha menangis tersedu-sedu. Ia duduk di kusen jendela dengan tangan yang melingkar di lututnya. dan membenamkan kepalanya diantaranya. Kata-kata Tiara kemarin siang masih bermain di fikiran gadis yang tertunduk lesu dalam kegalauannya. Sesekali ia mengangkat kepalanya, menatap jauh keluar jendela dan menyembunyikannya lagi.

"Rei, ini aku. Tiara. aku tau kamu pasti di kamar. Ayo bukalah pintunya" berkali-kali Tiara mengetuk pintu, namun sepertinya tak ada i'tikad baik dari penghuni kamar yang jelas ada di dalam kamar untuk membuka pintu.
 
"Rei, mungkin kata-kataku kemarin kesannya memojokkanmu. tapi itu semua ku katakan karena aku ingin melihat kamu keluar dari masalahmu. Apakah tak boleh seorang sahabat menasihati sahabatnya?" Tanya Tiara lagi dengan nada bersalah.
ia menempelkan telinganya ke daun pintu dan dari dalam terdengar isakan tangis seorang gadis yang tak lain adalah temannya.
 
"Baiklah Rei, mungkin kau butuh waktu untuk sendiri. maafkan aku Rei" Tiara pun berlalu meninggalkan kontrakan Reikha

Aku tidak marah padamu, Tiara. Aku hanya butuh waktu untuk merenungi semua kebodohan yang telah ku perbuat. maafkan aku yang menafikkan kehadiranmu Sahabatku. Biarlah aku sendiri dulu ya. Aku sendiri tak tahu, sampai kapan aku mampu bangkit. Batin Reikha

(Bersambung)



Minggu, 08 Desember 2013 0 komentar

Untukmu Teman, Sahabat, Adik, Kakak dan Saudariku


Bukan aku tak ingin menjadi sahabatmu. Bukan pula aku tak mencintaimu. Ada kalanya ketika kesungguhan cinta harus dibuktikan. Misalnya dengan tidak menjadi beban fikiran bagimu.  Atau dengan menghilangkan senyum manis yang biasanya ku beri untuk membuatmu bisa kembali berkumpul dengan temanmu yang lain agar kau tak perlu merasa sungkan saat kau terlalu sering menghabiskan waktu bersamaku. Ataupun aku harus meninggalkanmu sejenak agar kau bisa lebih focus dengan urusanmu, ketimbang kau terus-terusan ku repoti dengan keluhku.


Sebenarnya itu hanyalah caraku mengungkapkan cinta yang ku pendam untukmu. Bukan karena aku tak mencintaimu. Hanya saja, komunikasiku tak sama dengan komunikasi yang lainnya. Karena aku suka aneh dengan pemikiranku. Tapi, di balik itu, tak sedikitpun aku ingin melupakanmu sahabatku. Baiklah, aku akan berkisah tentang persahabatannya sebatang lilin kecil dan korek kayu. Kisah ini ku dapat saat aku melakukan  sebuah perjalanan ke sebuah blog. Sebelum aku meneruskan ungkapan cintaku, lebih baik kau luangkan waktumu sejenak untuk membaca kisah ini.
Minggu, 17 November 2013 2 komentar

ABDULAH dkk Solusi Air di Mesjid

Air Hujan Untuk Simpanan

Air hujan merupakan rahmat yang tak tergantikan oleh apapun. Walaupun di zaman ini, dengan penemuan dan teknologi yang terus maju apapun bisa kita ciptakan, seperti menciptakan sumber air buatan yang dapat mengalirkan air kesegala lini dengan bantuan energi listrik. Tapi apabila kucuran air hujan tak singgah lagi ke bumi maka kita akan kehilangan kehilangan sumber penghidupan.

Dalam pemahaman setiap agama pun air itu punya peranan tersendiri yang sangat primer. contohnya didalam Agama Islam. Thaharah merupakan ciri terpenting dalam Islam. Apalagi jika kaitkan dengan Rukun Islam yang kedua yaitu, Shalat. jelas tidak dapat dipisahkan lagi. kenapa? itu telah kita temukan penjelasannya saat kita belajar Agama Islam.

Nah yang menjadi persoalan selama ini adalah saat kita Shalat di Mesjid ataupun di Mushalla. Pernahkah pembaca mengalami hal serupa dengan yang saya alami? Saat berwudhu, tiba-tiba air di keran tak menetes lagi? saat kita melepas hajatan di kamar mandi air yang ada hanya di alas bak? atau sedang asyik wudhu tiba-tiba air tak mengguyur lagi?. Fenomena ini terjadi kenapa? karena cadangan sumber air dari tangki habis dikarenakan pemompa air tidak bekerja semestinya karena listrik sedang padam atau karena cadangan air hujan yang ditampung telah habis.

Untuk itu perlu adanya sebuah solusi untuk pengolahan air hujan sebagai simpanan dalam deposit yang besar untuk mengalirkan air disetiap kamar mandi mesjid yang tak terputuskan. Agar terpenuhi kenyamanan para jamaah ataupun pengunjung ke mesjid.

Menurut artikel yang bersumber dari BalitbangPU, Penggunaan sumber air hujan dengan memakai teknologi pemanenan air hujan (rain water harvesting technique) untuk penyediaan air wudu di tempat peribadatan sangat cocok diterapkan di daerah yang mengalami  kekurangan air secara berulang pada setiap musim kemarau di Indonesia dan di daerah yang mengalami kesulitan penyediaan air baku oleh berbagai sebab,  baik dari sumber air permukaan maupun dari sumber air tanah yang ada.


Mengenal ABDULLAH dkk

Penggunaan sumber air hujan dengan memakai teknologi permanenan air hujan ini akan berhasil dengan membuat bangunan lain yang tetap berada di pekarangan mesjid atau mushalla dengan ukuran panjang 4m atau lebih dengan lebar sekurang-kurangnya 4m dan kedalaman 2m secara tipikal. 

Berdasarkan Spesifikasi Teknik pembuatan bangunan ABDULLAH (Akuifer Buatan Daur Ulang Air Hujan), bangunan ABADU (Akuifer Buatan Air Daur Ulang) dan ABDULAHAT (Akuifer Buatan Daur Ulang Air Hujan dan Air Tumpahan),  Antar bak berturutan diberi panel berlubang-lubang (rooster) dan ijuk untuk penghantaran aliran air.

Bangunan ini tidak boleh bocor jika terisi air dan harus dalam keadaan tertutup rapat, kecuali di bagian tertentu yang bisa dibuka sewaktu-waktu untuk pemeriksaan. Letaknya hampir secara proporsional, berada sebagian di atas dan sebagian lagi di bawah permukaan tanah (semi underground structures).

Material bangunan beton bertulang untuk dasar dan dinding-dinding luarnya, sedangkan dinding dalam dan sekat dalam sebaiknya dari konstruksi batu bata saja. Pemilihan konstruksi beton bertulang lebih bisa menjamin kekedapan terhadap air dibandingkan dengan yang lainnya.  

Untuk membuat beda antara bangunan ABDULLAH dkk dengan tangki penampungan yang biasa yang menggunakan energi listrik untuk memompa kerja air dalam mendistribusikan air ke keran-keran adalah dengan pemasangan pompa tangan biasa di atas bak pemanfaatan air yaitu pada bagian sumur. Jadi, tak ada lagi istilah "Gak Ada Air - Mati Listrik". 

DESAIN
 



Bangunan ABDULAH dan bangunan ABADU sangat cocok sebagai sarana penyediaan air wudhu yang sangat mampu untuk menghemat pemakaian air dan merupakan bangunan konservasi yang berwawasan lingkungan. Perbedaan antara kedua bangunan ini hanyalah pada asal sumber air, yang pertama memakai air hujan dan yang kedua menggunakan air isian dari sumber air lain, yakni dengan memakai truk tangki air yang diambilkan dari air instalasi PDAM, mata air atau sumber air bersih lainnya. Pengembangan lebih lanjut telah menghasilkan bangunan ABDULAHAT (Akuifer Buatan Daur Ulang Air Hujan dan Air Tumpahan), di mana air lebihan yang tumpah dalam musim hujan bisa dipakai lebih lanjut sebagai air baku air perikanan darat yang hemat air (lele. belut, nila dan lain sebagainya).

Dengan merujuk pada hasil dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pekerjaan Umum bahwa air suci ulang  dari ketiga bangunan ini tidak boleh digunakan untuk kegiatan mencuci dengan memakai sabun, dan tidak juga sebagai pembilas air toilet atau keperluan pembersihan kegiatan buang air kecil di tempat yang sama. Oleh karena itu disarankan untuk membuatnya di tempat terbuka secara terpisah dan tidak berada di dalam bangunan mesjid, dengan diberi atap peneduh secukupnya agar pengunjung tidak kehujanan. Perlu diberikan kalimat peringatan untuk tidak melakukan kegiatan buang air kecil atau membuang air kencing dan kotoran pada lokasi bangunan ini. 

Jadi intinya adalah setiap Solusi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. untuk menghasilkan kenyaman yang ideal bagi pengguana Mesjid atau Mushalla adalah dengan mengcombine dengan Talang air biasa yang menggunakan pompa listrik. Dengan demikian, hal yang menjadi permasalah nantinya adalah besarnya biaya yang dikeluarkan. Namun sepertinya tidak mengapa jika di Mesjid-Mesjid besar untuk menggunakan alternatif ini. karena harus ada debit air lebih untuk mengantisipasi air saat pengguna berwudhu.

Wallahua'lambissawwab.
Banda Aceh, 17 November 2013
Diikutsertakan dalam rangka sayembara "IPTEK, Jalan Keluar Permasalahan Bidang Pekerjaan Umum"
 

 

2 komentar
njknkj

fgghjkl

PU
Jumat, 15 November 2013 0 komentar

Masjid Raya Kota Langsa

 Masjid Raya Kota Langsa


Foto: Masjid Raya Kota Langsa | Sumber:skyscrapercity.com
Masjid Darul Falah atau yang lebih dikenal dengan nama Masjid Raya Kota Langsa, beralamat di Jalan Protokol Kota Langsa yaitu Jalan. Jend. A. Yani. Masjid kebanggaan masyarakat kota Langsa ini memiliki satu menara utama dan dua menara lainnya serta memiliki gaya yang unik dan menarik serta memiliki sebuah kolam besar di depannya dengan sebuah bangunan di tengahnya, jika anda mengunjungi kota langsa disarankan untuk dapat sejenak singgah di Masjid ini, mesjid ini tepat berada di pusat kota langsa bersebelahan dengan pasar Langsa.
Rabu, 13 November 2013 2 komentar

Lowongan Menulis dari Penerbit al-Kautsar

Written By Si Cantik Thursday, 13 June 2013 | 08:48

Bila Anda Penulis yang mengerti kebutuhan para pembaca buku di Indonesia, kami ajak Anda untuk mengirimkan naskah terbaik Anda dengan tema berikut:

I. Naskah umum dan remaja
• Novel
• Kisah Nyata Inspiratif (Memoar)
• Pendidikan Anak (Parenting)
• Islami Populer
• Kisah-kisah unik (konyol) dunia mahasiswa, pelajar, karyawan, profesional (guru, dokter, wartawan, dll)
• Motivasi
• Metode belajar dan pendidikan
• Pengembangan diri
• Kesehatan
• Manajemen Diri
• Traveling
• Tips & Keterampilan (bisnis, internet, craft, hobi, life skill)

II. Buku Anak Islam
• Aqidah
• Akhlaq
• Ibadah
• Hadits
• Sirah (sejarah)
• Kisah Tokoh Muslim
• dll

III. Novel
• Petualangan
• Sains & Pengetahuan
• Misteri/ Detektif

IV. Buku Anak & Umum
• Keterampilan & Kreativitas (membaca, menulis, berhitung, mewarnai, menggambar, craft, origami, dll)
• Metode belajar
• Permainan Anak
• Sains, Pengetahuan dan Penemuan
• Fabel
• Dongeng

Sertakan sinopsis (uraian singkat isi naskah), segmentasi, selling point, analisa pasar, dan biografi ringkas penulis.

Kirimkan naskah Anda melalui alamat berikut:

SALSABILA (PUSTAKA AL-KAUTSAR GROUP)
Jl. Cipinang Mura Raya No. 63, Jakarta Timur13420
E-mail: naskah.alkautsar@gmail.com
Demikian Info Lomba Menulis, semoga bermanfaat untuk Anda. Jika ada pertanyaan, silahkan tanyakan langsung kepada penyelenggara. Tugas kami hanyalah membagikan informasi.
Teruslah berbagi kebaikan dengan mengabarkan info yang baru saja anda baca tersebut kepada rekan-rekan anda. Share lewat FB, Twitter, dan G+. Kebaikan Anda akan kembali kepada diri anda sendiri
Bergabunglah Dengan Fans Page FB dan Follow Kami: @Berbagi Kebaikan | Fans Page FB Berbagi Lomba Menulis
Sabtu, 09 November 2013 0 komentar

Jodoh Dunia Akhirat

http://www.youtube.com/v/Y9z1aU3RrZY?version=3&autohide=1&autoplay=1&showinfo=1&attribution_tag=weUw5zFMQSE8utqn2EvEMg&autohide=1&feature=share

ku merayu pada Allah yang tahu isi hatiku
di malam hening aku selalu mengadu
tunjukkan padaku
kuaktifkan radarku mencari sosok yang dinanti
ku ikhlaskan pengharapan ku dihati siapa dirimu

dalam kesabaran ku melangkah menjemputmu
cinta dalam hati akan aku jaga hingga
Allah persatukan kita

jodoh dunia akhirat
namamu rahasia tapi kau ada di masa depanku
ku sebut dalam doa
ku ikhlaskan rinduku
kita bersama melangkah ke syurga abadi

kuaktifkan radarku mencari sosok yang dinanti
ku ikhlaskan pengharapan ku dihati siapa dirimu

ku merayu-rayu pada Allah yang tau isi hatiku
di malam hening aku selalu mengadu
tunjukkan padaku

jodoh dunia akhirat
namamu rahasia tapi kau ada di masa depanku
ku sebut dalam doa
ku ikhlaskan rinduku
kita bersama melangkah ke syurga abadi

bukan cinta yang memilihmu
tapi Allah yang memilihmu untuk ku cintai

http://www.youtube.com/watch?v=Y9z1aU3RrZY
Jumat, 08 November 2013 0 komentar

#TulisanJadul Pilihan Ibu (lomba di hasfa publisher)




19 Feb 2011


PILIHAN IBU

Kutatapi wajah lembutnya yang tampak kelelahan karena berhari-hari menjagaku. Aku baru mengerti kenapa ibu ngotot memilihnya. Untung saja bukan maya, wanita yang begitu kupuja namun dia lebih brengsek dari wanita jalang. Maafkan aku Rei, telah menyia-nyiakanmu selama ini. aku berjanji akan menjagamu dan calon bayi kita. terimakasih bu!
**
“Za, minggu lalu ibu bertemu dengan seorang gadis dipasar. Gadis itu begitu lembut. Ia yang membantu menjinjing belanjaan ibu yang banyak itu sampai ke mobil. bang udin pergi ke toilet, jadi ibu kewalahan membawa barang belanjaan. Ibu sempat menanyai namanya. Reikha namanya za.”  ujar ibu saat kami duduk ditaman belakang.

Sudah lama aku merindukan momen seperti ini. terakhir bulan lalu sebelum ibu masuk rumah sakit. Kedekatan emosi kami yang sangat baik membuatku begitu mencintainya. Ditambah lagi karenaku anak semata wayang dan sejak ayah meninggal aku tak tega membiarkannya sendirian. Apalagi melihatnya menangis karenaku.

“Hei, za. Dari tadi ibu perhatikan, kamu asyik melamun. Pasti kamu gak dengarin cerita ibu” tukasnya membuyarkan lamunanku.

“Oh, iya bu. Maafin reza.” Belum habis menyatakan maaf padanya, tiba-tiba handphoneku berdering. Message dari wanita yang mengisi hatiku setelah ibu. Maya.

“Bu, reza pamit dulu ya ada janji dengan teman.” Aku mencium tangan ibu dan berlalu. Aku belum mengenalkan maya pada ibu. Kukira belum saatnya. Biarkan aku mengenalinya lebih dalam, lagian kami baru jadian. Walaupun begitu hatiku sudah kepincut dengannya
**
Dua bulan kemudian.

“Wah, ada apa nih bu.Rame sekali dirumah dan banyak bungkusan. Seperti ada yang mau mantenan.“Tanyaku tak mengerti saat tiba dirumah setelah seminggu keluar kota mengurus perusahaan alm ayah.

“hemMm..pura-pura gak tau.iya kamu yang bakal jadi mantennya” jawab tante nini sambil mencolekku.

Kuhampiri ibu untuk mencari kebenarannya.“bu, kenapa ibu tega mempersiapkan semua ini tanpa sepengetahuan reza bu???,Apa-apaan ini bu!!!”hardikku. Aku sangat emosi dan tidak terima keputusan gila ibu ini.

“Za,dengarkan ibu dulu nak. ibu ingin saat ibu tiada nanti ada yang mengurusi mu. dia gadis baik za.”Jawab ibu dengan segala kelembutannya.

“Iya bu,seharusnya ibu minta persetujuanku dulu. Pokoknya aku gak mau perjodohan ini. Titik!!!”Bentakku pada ibu lalu meninggalkan rumah  
**
Malam harinya

Maafkan aku bu. aku gak menyangka akhirnya begini. Kunaikkan laju mobilku. Aku tidak ingin terjadi apa-apa pada ibu seperti yang kudengar barusan dari telepon.

“Kulihat ibu terbaring lemas. Maafkan reza bu. Reza akan berusaha menerima perjodohan itu.” Ucapku lirih sambil menggenggam tangannya. Kata dokter kondisinya sangat lemah.
**
Aku menerima perjodohan ibu. Namun aku belum bisa menerimanya sebagai istriku.Ini demi membahagiakan ibu.Sebenarnya aku muak menjalani ini semua. Menghadiahkan sebuah kepalsuan dalam biduk rumah tangga.

Lima bulan setelah kami menikah ibu pun menyusul ayah. Itu merupakan pukulan berat bagiku.Sejak meninggalnya ibu sikapku berubah total, aku semakin dingin dengan reikha. Aku kembali mencari maya dan sering meninggalkannya.maya pun menyambutku hangat membuatku semakin melupakan reikha yang sedang mengandung.

Ternyata maya bukanlah wanita yang baik, dia menerimaku kembali karena ingin memoroti hartaku. Akhirnya aku tersadar. Malam itu aku baru saja mengetahui niat busuk maya. Dan terjadilah perdebatan serius dalam mobil. Mobil yang kami tumpangi akhirnya menabrak sebuah truk. saat kusadar, sudah berada dirumah sakit ditemani gadis pilihan ibuku.


Biodata singkat
Nama                                    : HUSNA LINDA YANI     
Alamat                                  : Jl. Meurebo no 15 A12 sektor selatan, Darussalam. Banda Aceh
No hp                                    : 085297667427
Email                                     : hoe5n4_tekarste@yahoo.com
Pekerjaan                           : Mahasiswi fakultas teknik/ Arsitektur UNIVERSITAS SYIAH KUALA letting 2008


0 komentar

#TulisanJadul Pemberani diluar dan didalam rumah (Antologi 1)



  13 Des 2010 

Pemberani diluar dan didalam rumah
“Dirumah sendirian lebih menyeramkan dari pada disuruh berkeliaran diluar rumah malam-malam”.
 
Yah, itulah yang sering kukatakan dulu pada ibu jika ibu hendak meninggalkanku sendirian dirumah. Walaupun hanya sekedar kerumah tetangga sebelah sebentar. Aku sangat paranoid jika dirumah sendirian, apalagi malam hari. Aku sering keluar ruamah malam hari untuk mengaji sendirian disurau karena sewaktu SMP. Ibu kadang hanya bisa tersenyum saja melihat tingkahku ini. padahal sehari-hari aku sangat tomboy dan pemberani dikeluargaku. Namun jika dibandingkan dengan adikku yang masih berusia Sembilan tahun aku sangat kalah berani jika harus ditinggal sendirian dirumah.  

Aku begitu dulu bukanlah tanpa sebabnya. Hanya karena Rumahku ini saja. Rumah dimana aku lahir dan tumbuh kembang dengan segala rekaman memori. Rumah yang secara kasat mata sama saja seperti rumah-rumah umumnya. Rumah dengan ruangan-ruangan yang tersekat-sekat sedemikian rupa berdasarkan fungsinya masing-masing sehingga menjadi fasad yang menarik. Namun, rumah ini begitu menyeramkan bagiku sejak aku duduk dibangku Sekolah Dasar (SD) kelas satu SMA.

Waktu itu seperti biasa aku dijemput oleh temanku untuk pergi mengaji disurau dekat rumahku.  Sewaktu aku hendak pergi kesurau dengan temanku tiba-tiba Ayah pulang dengan wajah sumringahnya sambil menjinjing kamera baru yang baru dibeli Ayah.

“wah bagus sekali yah kameranya”. Ujarku kagum sambil mengelus-elus kamera itu.

“yah aku ingin diphoto dong yah” sambil merayu Ayah.

Kebetulan kakakku sedang tidak ada dirumah. Lalu Ayah mengajak aku dan temanku untuk photo ditaman depan rumah. Ibu tidak ikut photo-photo dengan kami karena sedang menyiapkan makan siang buat Ayah.

Usai photo-photo aku dan temanku menyalami Ayah dan pamitan pergi kesurau. Selang beberapa minggu setelah kami photo-photo itu. Saat kami sekeluarga sedang asyik menonton di ruang tengah. Aku yang duduk tepat mengarah ke pintu ruang tamu itu tak sengaja melihat kearah luar jendela ruang tamu. Tepat ditaman depan rumah tempat kami photo-photo saat itu berdiri dua sosok bernuansa putih melambaikan tangan seperti mengajak kearahku. Sontak saja aku sangat terkejut. Namun aku tidak menjerit. Aku hanya pindah posisi duduk. Setelah lima menit rasa penasaranku muncul sehingga aku kembali keposisi awal tadi dan melihat keluar jendela yang kebetulan gordennya belum diturunkan. Dan sosok itu masih tetap berada disana memanggilku. Aku pindah dan balik lagi diposisi awal sampai beberapa kali sehingga Ayah dan yang lain merasa sangat terganggu dengan ulahku itu.

“La, kenapa sich nak mondar-mandir mulu kayak orang ketakutan gitu?” Tanya Ayah.

“Gak, gak ada apa-apa kok yah”. Sambil berjalan untuk duduk disebelah ibu.

Aku tidak berani menceritakan semua itu kepada semuanya. Karena saat itu aku masih tidak percaya dengan hal-hal mistis seperti itu. kupikir jika langsung menceritakan akan semakin membuatku takut dan menanamkan pada diri bahwa itu benar-benar ada. Jadi biarlah kalau memang tiba saatnya akan kuceritakan.

Setelah kejadiaan itu, aku makin sering mengalami hal-hal yang “aneh” dirumahku seperti waktu saat tidur sering ditindih atau ditimpa, terus waktu aku SMP kelas 1 aku melihat sosok yang bewarna hitam dengan bau anyir yang sangat menyegat di hidungku berada tepat didepan pintu kamarku sambil mengibas-ngibas seprei kasurku. Kebetulan waktu itu pertama kalinya aku tidur sendirian karena kakakku yang biasanya menemaniku baru saja berangkat keluar kota untuk kuliah dan menetap disana. Yah, jadilah aku penghuni kamar ini sendirian. Sedangkan adikku yang masih berumur lima tahun itu masih tidur bersama Ibu dan Ayah.

Malam itu aku tidur lebih awal dari biasanya karena sangat kelelahan setelah mengikuti beragam aktivitas intra dan ekstraschool seharian. Ibu dan adikku masih asyik menonton diruang keluarga sambil menunggu Ayah pulang lembur malam ini. Aku sangat lelap tertidur. Tiba-tiba sekitar pukul 11.30 aku terbangun. Kudengar langkah kaki ibu membuka pintu karena Ayah pulang. Dan mereka duduk diruang makan yang tidak jauh dari kamarku.

Saat itu aku masih dalam kondisi setengah sadar dan ingin bangun keruang makan ngumpul ma ibu dan ayah. Tapi sewaktu aku berbalik badan karena tadi posisiku membelakangi pintu, aku terkejut karena didepan pintu telah berdiri sosok yang sangat menyeramkan itu. Bau anyir yang bersumber dari sosok itu sungguh ingin muntah ku dibuatnya. Ditambah lagi dengan dia menggibas-ngibas seprei tempat tidurku semakin membuatku mual dan didera ketakutan yang mendalam. Segala jenis doa telah kurapalkan dalam hati. Yah hanya bisa dalam hati. Aku ingin sekali menjerit memanggil ayah dan ibu yang masih diruang makan. Namun pita suara ini seakan terkunci rapat untuk melakukan itu semua.. aku terus dan terus berdo’a, semoga saja ini hanya mimpi. Aku kuatkan niat untuk tidak takut dan segera bangkit keluar. Dengan sedikit memaksakan diri sambil merapalkan doa-doa aku mengucapkan “bismillahirrahmanirrahim”. Akhirnya aku bisa bangkit dan segera menerobos membuka pintu dan berlari ke pelukan ibu. Ibu sangat terkejut melihatku yang menangis tersendat-sendat begitu.

“Lila, kenapa nak.. kenapa kamu nangis begitu?” Tanya ibu khawatir.

“Iya la, kenapa?” Tanya ayah ikut khawatir.

“Lila ta aa kuuut bu, lila ta aa kut yah”. Kata ku terbata-bata sambil memeluk ibu erat.

“Iya lila takut apa nak?”. Tanya ayah kembali.

Aku menceritakan semua kejadian itu pada ayah dan ibu malam itu juga. Aku takut tidur sendirian. Dan akhirnya malam itu aku tidur ditemani oleh ibu. Aku memegang tangan ibu erat-erat, sambil terus merapalkan do’a-do’a yang telah diajarkan padaku.

Esoknya aku pun masih ketakutan dan menceritakan kejadian sewaktu SD itu pada Ayah dan Ibu. Ibu dan Ayah sangat khawatir itu akan menggangu psikologiku. Dan akhirnya ayah membawaku ketempat ustaz yang bisa meng-Ruqyah. Walaupun telah diruqyah tetap saja aku masih sering merasakan hal-hal seperti itu.

Tapi kini karena sudah terbiasa melihat kejadian seperti diatas itu, aku tidak begitu takut lagi. karena kata Ayah kalau kita takut maka dia akan semakin menakut-nakuti kita. lagian mungkin dia juga sudah bosan dialamnya makanya hadir dialamku (itu hanya sekedar untuk menyemangati). Toh, dia juga ciptaan Allah. Sudah selayaknya kita mengakui keberadaannya tanpa menimbulkan sarat syirik ataupun sejenisnya dihati..Alhamdulillah sekarng aku pun telah lama tidak mengalami hal-hal aneh itu lagi.. Aku sangat bersyukur bisa merasakan hal yang tidak mungkin sama dirasakan oleh orang lain, yang telah membuatku menjadi pemberani didalam rumah ataupun diluar rumah (red: berani dalam artian positif).       
 
;