Minggu, 14 Desember 2014

RADAR

Ini tentang hati
Tak semua bisa dikaitkan dengan cinta
Ada senyum yang melekat
Cemas yang memeluk rapat
Rasa bersalah yang bersemayam di balik umpat
Setia yang tak mengenal tempat
Semua bersatu layaknya sedang rapat

Hati..
Hati siapa yang tak akan gulana
Jika aneka rasa menyeruak tanpa aba-aba
Timbul bagai ikan yang muncul dari balik rawa
Sebentar menangis, murung sekejap kemudian tertawa
Apakah ini bisa dinamakan cinta?
Cinta yang membuat gila

Hati..
Siapa sangka ada yang rela mengorbankan diri
Demi menjaga hati seorang yang dicintai
Agar ia tak tersakiti
Agar ia tak tersalahi
Agar ia tak dimarahi
Agar ia lepas dari tirani

Hati..
Siapa yang sangka ada seseorang yang mampu diam
Saat dirinya dihujani ribuan kecam
Itu demi apa? Bahkan justru kata maaf tak pernah ia pendam
Karena ia ingin seseorang yang dia sayangi tak merasa disalahkan oleh alam

Hati..
Siapa yang akan tahan dengan senyuman yang lembut
Senyuman yang mampu menghalau datangnya kabut
Walau hatinya berkali-kali lebam, ia tak ingin seseorang berlutut
Meminta maaf karena ada hati yang terenggut.

Hati..
Kini seseorang itu telah sadar
Ia tak ingin memanfaatkan kebaikan orang yang bersabar
Biarlah berjauhan menjadi salah satu alternatif untuk membuat pagar
Biarlah mereka begini untuk memantik cinta yang akan terus berpendar
Yang akan merobohkan pagar dengan radar
Hingga saat yang tepat mereka pun akan berlayar

3 komentar:

Unknown mengatakan...

:)
biarkan hati itu terbang menguap bagaikan gas..

Unknown mengatakan...

Ini karakter Kak Husna yg Melow

Husna Right mengatakan...

Waw. Ada Aya dan Syu..
Aya.. jika hati menguap, bagaimana cara ia menyaring racun?

Syu, Mellow kah kakak? Sepertinya, Tidak. Tidak salah lagi.. kalau kakak sedikit mellow kayaknya.. hha

Posting Komentar

Tinggalkan kenang-kenangan setelah anda berkunjung walau hanya sebait sapa.. :)

 
;