Selasa, 10 April 2012 0 komentar

LANGSA

Langsa itu kecil, Tapi disanalah habisnya masa kecilku..
Langsa itu tak lebih seperti huruf vokal O, yang mutar2 kembali ketempat semula..
Langsa itu indah, tapi kini tidaklah begitu indah, aplagi dg bangunan kotak-kotak berbanjar
Langsa itu ruang peralihan antara ruang metropolitan medan n ruang budaya lokal khas Aceh.. bisa dibayangkan, klo tidak kuat2 pegangan bisa saja terbaur...


walaupun begitu, rasa rindu dengan kota itu tak akan sirna. karena dikota itu 20 tahunan silam aku dilahirkan oleh seorang malaikat berwujud ibu n dibesarkan dalam kasih sayang keluarga, mengenal cinta kepada Rabb lewat seorang mujahid n mujahidah yang kini telah tiada. balee itu masih meyimpan wajah ceria n tangis kami..serta berlayar bersama mereka temn seperjuangan yg kini sedang mewujudkan mimpi tak dapat tergantikan.terkadang setelah lama dirantau kita (bukan drantau orang), merasa seperti bodoh ketinggalan perkembangan setempat..


ternyata ku tak bisa melupakan LANGSA... Ingin pulang.
0 komentar

Seberapakah Kita Sanggup Sombong???

Copas dari Yuk Dakwah..moga bermanfaat..Bismillahirrahmanirrahim...

Aku ingin menceritakan sebuah kisah nyata yang pernah terjadi pada masa guru buyaku, mungkin cerita ini udah lampau banget, tapi semoga kita tetap bisa mengambil hikmahnya. (aamiin)

Dulu, ada seorang preman yang sangat ditakuti oleh masyarakat sekitar, sebut saja Baja (hehe ngawur), Baja ini sosok preman yang tak segan membunuh korbannya jika tak menuruti perintahnya. Intinya sih nih preman bener-bener kejam deh.

Sampai-sampai menurut cerita dia bikin rumah diatas pohon, alasan dia, dia itu merasa terhormat dan mulia, jadi tidak sepadan jika harus sama-sama seperti masyarakat yang rumahnya diatas tanah.Suatu ketika rasa sombong memuncak, karena tak ada satupun orang yang berani dengannya, dia merasa bosan tak ada lawan yang sepadan, akhirnya dia curhat sama bapaknya, “Pak, semua orang kan ga ada yang berani sama aku, aku pengen tanding sama malaikat saja lah,” begitu curhatnya.

Singkat cerita, bapaknya itu menyetujui ide sang anak. Segala persiapan dilakukan oleh mereka, mulai peti untuk mengubur si Baja, peralatan tarung seperti pedang, keris, dll pun tak luput untuk dimasukkan juga didalam peti, pada peti tersebut disediakan lubang untuk benang yang sengaja diletakkan hingga menjulur keluar yang terhubung dengan bapak Baja, sebelum dikubur Baja berpesan dengan sombong, “Pak, kalau benang itu aku tarik, itu berarti aku menang lawan malaikat.”

Senin, 09 April 2012 0 komentar

Antara Suka, Sayang dan Cinta

Saat kau MENYUKAI seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan kebahagiaanmu.

Saat kau MENYUKAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,”Bolehkah aku menemanimu & bercerita?”
Saat kau MENYAYANGI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan bertanya,?Bolehkah aku memelukmu??
Saat kau MENCINTAI seseorang dan berada di sisinya maka kau akan menggenggam erat tangannya?

SUKA adalah saat ia menangis, kau akan berkata ?Sudahlah, jangan menangis.?
SAYANG adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di pundakmu sambil berkata, ?Mari kita selesaikan masalah ini bersama - sama.?

SUKA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, ?Ia sangat cantik dan menawan.?
SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.
CINTA adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, ?Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku..?

Pada saat orang yang kau SUKAi menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau SAYANGi menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau CINTAi menyakitimu, kau akan berkata, ?Tak apa dia hanya tak tau apa yang dia lakukan.?
0 komentar

Senyummu yang kunantikan Teman

bolehkah sedih itu berlarut-larut.
dendam begitu membuntut.
cemburu kian merenggut.
hingga kau kian hanyut dalam gurutan wajah cemberut.

tersenyumlah teman, 
kutahu kau orang beriman, 
yg tak mudah tpancing bujuk rayu syaithan.

jika tak ada yg perduli padamu, 
yakinlah msh ada ALLAH tempat kau mengadu. 
jika kau butuh seseorang, insyaALLAH aku ada untukmu.

tersenyumlah kawan, 
senyummulah yang kunantikan. 
tak hanya aku tapi juga semua insan;-)

9april12
tekarste senyum;-)

Minggu, 08 April 2012 2 komentar

SAyangi Bumi (cerpen tugas kelas7 doeloe)


Dari balik tirai dunia, ku pandangi wajahnya yang sudah sangat tua, lelah dan tak sanggup lagi untuk memikul tanggung jawab. Dia tidak seceria dulu. Namun, tak sekali pun dia mengeluh dan memohon kepada Tuhan untuk dicabut nyawanya segera. Aku sedih, tetapi juga bangga punya saudara  seperti dia.
Add caption
Aku  melihat kelakuan manusia yang terus semena-mena lambat laun akan menghancurkan kakak bumi. Dasar manusia,,. Ternyata kalian tak ubahnya dengan binatang simpanan kalian(gerutuku kesal). Aku menceritakan perasaanku kepada kakak langit perihal tentang kakak bumi..
Aku
Kakak langit, aku sangat sedih melihat kakak bumi yang sudah sangat rapuh termakan oleh usia. Ditambah dengan ulah para manusia yang tak beradab itu kepadanya sehingga tak jarang aku melihat kakak bumi duduk termenung memikirkan mereka dan menangis sedih.
Kakak langit
Ia adik matahari, kakak mengetahui tentang itu. padahal segalanya telah kita berikan kepada mereka, agar mereka tercukupi segala kebutuhannya serta merawat bumi dengan selayaknya. Namun itulah manusia, mereka hanya mementingkan dirinya sendiri dan tak mau mensyukuri segala nikamt yang telah Allah berikan kepadanya.
Aku
Itulah kakak, ingin rasanya aku membalas segala perbuatan mereka. Ingin ku sengat mereka dengan sengatan terdahsyat yang ku miliki kak, hingga mereka meminta ampun.(aku begitu emosi dan menggebu-gebu).
Kulihat air mata kakak langit yang deras menderai karena sedih. Sama sepertiku. Suasana pun hening untuk sementara waktu.


Buaaarrrrrrrrrr…. Tiba-tiba pintu langit terkuak. Suara dentuman keras menggelegar seantero dunia. Dentuman hebat yang di hasilkan oleh petir tanpa sebab dan perintah. Aku dan kakak langit pun terkejut dibuatnya. Dan manusia pun terkejut dan berhenti sejenak dari niat jahatnya. Itu pun hanya sejenak.




Kakak langit
Petir, apa yang kau lakukan??? Mengapa kamu melakukan ini? apa kamu tak tau ini diluar perintah .diluar kendali hah?
Kakak langit tampak sangat marah dengan petir.

Petir
Hanya diam, tertunduk lemas.
Kakak langit
Kenapa kamu diam Setelah membuat ulah dengan tindakan bodoh itu tanpa sebab?. Apakah kamu sakit?? Jawab!!!! (bentak kakak langit).
Aku tak pernah melihat kakak langit sebingar dan seberang ini. apalagi dengan petir, anak kesayangannya itu.

Aku
Sudah lah kakak, jangan terlalu memarahinya. Mungkin petir mempunyai maksud melakukan itu. ayo petir, katakan pada kami kenapa kamu melakukan itu. paman tak akan marah.

Petir
Dengn berat hati dan ketakutan akhirnya ia menceritakan juga.
Tadi petir tidak sengaja mendengar percakapan paman dan ayah tentang apa yang terjadi pada paman bumi. Petir sedih, dan ingin memberi pelajaran kepada manusia-manusia itu, paman.

Aku
Paman mengerti niat baik kamu petir. Namun kamu tidak bisa melakukannya begitu. Itu melanggr ketentuan Allah. Kita punya aturan kapan kita bertindak. Da jika kita ingin bertindak lebih awal dari ketentuan maka kita harus meminta izin pada Allah. Karena Allah merupakan zat yang maha adil dan bijaksana yang telah menciptakan kita semua. Tindakan kamu itu bisa menimbulkan murka Allah dan kegaduhan pada semuanya.
Apakah kamu mengerti petir?? Sekarang minta ampun lah kepada Allah dan minta maaf kepd ayahmu serta kepada yg lainnya.
Petir
Baiklah paman matahari, terimakasih nasihatnya. Ayah, maafkan petir ya. Petir berjanji tidak akan mengulanginya.


Tiba-tiba terdengar suara rebut-ribut…
angin
Petir, apa yang kaulakukan tadi?
ombak
Ia petir, kamu membuat kami semua panik. Kamu gila ya, hingga membuat semua panic..
angin
kamu sich bertindak sembarangan
Petir
Maafkan saya teman-teman… saya berniat baik untuk membantu paman bumi. Salahkah saya????
Angin dan ombak
Mereka terdiam, tak mengeluarkan kata-kata yang memvonis petir lagi
Aku
Ia, maafkan petir ya anak-anak. Sampaikanlah permintaan maafnya buat semua ya…

0 komentar

Kau Bukan JOHAN (Jodoh Pilihan Tuhan)

Hari ini, kulepaskan kau dari hatiku. Ya, akan ku lepaskan kau dari hatiku meskipun bulir hangat ini tak bisa terpendam dalam muaranya ,sesaat ikrar itu terucap dan semakin melekat dalam yakinku. Meskipun telah kian lama rasa ini mengakar dengan indah dan kuat dihatiku. Namun kurelakan semua karna-Nya.
Aku tak akan pernah menyalahkanmu tentang semua ini. Ini bukan salahmu.  Karena aku tau, kau tak pernah tau bahwa selama ini aku memendam rasa padamu. Aku hanya menyimpannya sendiri, mengharap diri menjadi Fatimah yang mendambakan Ali sang kekasih impian. Yah itulah aku. Mampu menutupi semua ini tanpa seorang pun mengetahui.
Tadi saat aku baru saja usai mengisi di sebuah komunitas menulis yang baru kami (aku dan 3orang temanku) rintis “kamlibasta” komunitas menulis lima belas tahun. Aku mendapat satu panggilan masuk dari nomor yang tak asing bagiku. Reikha. Reikha merupakan sahabat dekat kita (aku dan kau) saat SMA dulu. Sarat bahagia tampak terlontar dari intonasi bicaranya diseberang sana. Aku sangat bahgia ketika Reikha bercerita bahwa dia akan menikah minggu depan. Seketika tubuhku lemas tak berenergi saat dia menyebutkan nama lelaki yang akan menikahinya. Tetapi kupaksakan bahagia untukmu sahabatku, Reikha
Kak Alfi. Nama yang tak lain adalah milikmu. Nama telah mengkarat lekat dihatiku. Ya,,Lelaki berkaca mata minus yang membuatku sangat mengagumi dan mengharapkannya. Itulah kau yang juga merupakan seniorku semasa SMA dulu.
2 komentar

Pertolongan untuk sang SUFI

HmmmM… lama tak menyapa sahabat semua lewat tulisan hikmah.. Rasa rindu untuk berbagi selalu saja menghantui, namun apalah arti daya dan upaya jika belum berjodoh jemari ini bersentuhan dengan keyboard ini.. Yah,,, bukan salah siapa-siapa hanya ini masalah rindu.


Yup, tak memperpanjang lagi dengan mellow-mellow bijak pembuka.. kali ini husna ingin Berbagi tentang PEnTINGNYA Usaha (IKhtiar) dari pada Cuma menunggu yang akhirrnya hanya menimbulkan kesalahan oraang lain.. Ya.. kurang lebih begitulah.
Sebuah cerita yang mengandung ibrah (pelajaran) bagi kita-kita yang cerdas mengkaji ayat-ayat Qauliyah maupun ayat-2yat Qauniyah…

CHEKIDOT PLEASE…


Bermula cerita,.. ada seorang sufi yang hidupnya sungguh-sungguh dalam keshalehan dan sangat bergantung pada sang khaliq. Suatu ketika mengalami musibah besar didaerahnya. Banjir yang hebat melanda desa sang sufi, beberapa warga dan jama’ahnya sudah mengungsi ketempat yang lebih aman. Namun sang sufi tetap bersikeras bertahan dikediamannya itu.

Ketua RT setempat meminta beliau untuk ikut serta mengungsi bersama warga yang lain. Namun, sang sufi dengan tegas menolak. Beliau mengatakan, “sang khalik akan datang menjemput dia nanti untuk menyelamatkannya, jadi tidak perlu mengungsi”.

HAri semakin meninggalkan kecerahaannya… pekatnya malam dan disbanding dengan hujan semakin lama semakin mengkhawatirkan.. air mulai menggenangi lantai-lantai rumah penduduk hingga 50cm. sebagian besar penduduk sudah mengungsi, namun sang sufi pindah keteras rumahnya dan naik keatas meja makan yang telah dipindahkan ke teras untuk menyelamatkan diri menunggu sang khalik menolongnya dengan mengangkatnya ketempat yang lebih tinggi.

Tim SAR nasional pun datang dengan perahu karet melakukan “sweeping” terhadap penduduk yang mungkin belum mengungsi untuk diselamatkan. Mengingat gelagat alam yang kurang baik dan belum menunjukkan tanda-tanda akan reda.

Tim SAR berusaha keras untuk membujuk sang sufi agar berubah niat dan ikut pindah ketempat yang nyaman. Lalu apa jawaban dari sang sufi????? Ada yang tau??? Ayoooo acungkan tangan anda.
Ya.. anda benar,.!!!

Beliau tetap mengeluarkan statementnya itu(sambil mereview anda ke barisan kata yang tidak di bold diatas…hhe). Akhirnya tim SAR pun tidak bisa berbuat apa-apa atas keyakinan sang sufi dan mereka pun pergi.
0 komentar
3 komentar

IMPIANKU MENJADI PENULIS diikutsertakan dalam LOMBA FLASH TRUE STORY (FTS):


Tak jauh berbeda dengan pecandu menulis lainnya. Yang selalu menghabiskan hari-harinya dengan sekedar merenung untuk mencari inspirasi, corat-coret untuk menghasilkan racikan kata yang nikmat dirasa pembaca dan lain sebagainya. Begitulah rasa yang telah mendera dalam diri ini.

Aku bukanlah orang yang pandai bermanis kata secara langsung. Bukan public speaking  yang mampu menyihir audiensinya. Namun aku tak ingin meratapi kelemahanku. Bukankah Allah tidak menciptakan sesuatu kelemahan atau kekurangan seutuhnya dalam diri seseorang. Allah pasti menyisipkan secercah kelebihan yang harus ku gali. Bukan bermaksud riya atau apapun tafsiran yang timbul.

Aku mencintai dunia kampusku dan dunia tulis menulisku. Karena keduanya memeiliki benang merah. Sama-sama mencari inspirasi. menulis bisa membuat ketenangan tersendiri bagiku dari pada sekedar menghabiskan waktu hura-hura tak bermanfaat itu. “Dengan menulis sama saja mengalirkan ruh-ruh positif dalam rangkaian kata yang multimakna yang nantinya akan mengalirkan sengatan-sengatan yang mampu merobek dinding peradaban sehingga teranglah dunia”.

Aku ingin saat ku telah tiada, seluruh karyaku menjadi zarrah pemberat amalku kelak. Karyaku memang tak banyak dan tak sehebat  jajaran penulis terkenal. Merasa rendah membuatku sadar, dan terus instrospeksi karya-kayaku.

Dan ku berharap kalian jangan berputus untuk berhenti menulis. Biarkan pensil-pensil itu menari diatas kertas dengan ide-ide brilian kalian dan biarkan Allah yang memegang penghapusnya.

*** 
Husna Linda Yani adalah nama pemberian kedua orang tuaku. Ku sisipkan Ay yang merupakan inisial nama Abah sebagai bukti betapa bangganya memiliki Abah seperti beliau. Dan seperti yang diketahui namaku Husna Linda Yani Ay. Lahir di Aceh tepatnya di Langsa, 10 juli 1990. Nama pena seperti tertera dalam blog pribadi yaitu Husna Right. Mahasiswi Arsitektur UNSYIAH. Beberapa karya diikut sertakan dalam lomba. Alhamdulillah ada satu yang masuk antalogi bersama yang sekarang sedang dalam proses. 
0 komentar

PACARAN BUKAN SEBUAH JAMINAN(pernah diikutsertakan dalam FF HASFA PUBLISHING ) I


Mmmm…. Harus mulai dari mana ya, aku ngejelasin semuanya ke kamu mas???batinku. Aku takut jika aku berterus terang sekarang pasti kamu akan marah besar dan meninggalkan ku mas. Jujur aku takut bila harus kehilangan kamu.

“Hei wi, kenapa melamun aja?” sambil melambaikan tangannya tepat didepan wajahku dengan senyuman khasnya.

“Hah, ia mas.” Aku tersadar dari lamunanku.

“Katanya ada hal penting yang mau disampaikan ke mas. Dari tadi mas nunggu penjelasan dari kamu, kamunya sibuk melamun mulu.”

“Mas tau kan akhir-akhir ini ayah selalu mempertanyakan status hubungan kita.” aku diam sejenak menunggu reaksi dari mas wisnu

“Ia wi, mas tau itu.” jawabnya parau

“Dan tiga hari yang lalu, seorang laki-laki datang kerumah dan bertemu dengan ayah. Lelaki itu ingin melamarku mas. Kelihatannya ayah sangat senang dengan pemuda itu mas, Apalagi pemuda itu datang dengan teman baik Ayah.”

“Aku sempat berjumpa dengan pemuda itu dan kami pun melewati lingkaran perbincangan itu sebelum ia meninggalkan rumah.”

“Terus, apakah kamu mengenalnya dan mau menerima lamarannya???” Tanya mas wisnu dengan nada yang berubah dan wajahnya tertunduk lemas dan cemas.

“Ntahlah mas. Aku bingung. Aku tidak mengenali lelaki itu mas. Mas tau kan, aku benar-benar mencintaimu, tapi aku lelah juga mas harus selalu beradu argumen dengan ayah tentang masalah ini. aku ingin sekali memberi kurva senyum di guratan wajahnya mas.”

“Aku bersikeras menolaknya. Namun lelaki itu menunjukkan keseriusannya dengan memberiku tantangan yang sangat sulit mas. Tak hanya untukku, tapi juga untukmu mas.”

“Memang apa tantangannya wi???”

“Dia bilang, dia akan mengurungkan niat lamarannya, jika dalam waktu tiga minggu ini kamu mau melamarku mas.”

“Apa???” Mas wisnu sangat terkejut mendengar itu. sambil bangkit dari posisi duduknya

“Kamu bercanda kan wi??? “ mencoba memastikan hal itu

“Nggak mas, aku enggak becanda mas, ini serius. Kesannya sich memaksa mas, tapi melihat kesungguhannya itu aku tak bisa berbuat apa-apa. Semua keputusan ada ditanganmu mas. Maafkan aku” Jawabku lemas. Aku tak berani menatap wajahnya.

“Pernikahan itu bukan main-main wi, dia harus dipersiapkan sematang mungkin. Dan tidak dalam waktu yang tergesa-gesa seperti ini. Itu tantangan gila wi. Aku belum siap dengan itu wi.” tegas mas wisnu

“Mas, kita pacaran ini sudah lama mas.. aku pun ingin hubungan kita melanjut ke pernikahan mas. Agar aku bisa membahagiakan ayah mas.”

“Ayah kamu, Ayah kamu,dan Ayah kamu yang terus kamu pikirkan. Kamu bahkan tidak memikirkan aku dan keluargaku wi.” bentak mas wisnu dengan nada yang semakin meninggi

“Mas, kenapa kamu begitu. Aku tidak menyangka mas. kamu setega itu tak seperti yang kukenal. Aku kecewa padamu mas. sambil berlalu meninggalkan mas wisnu.

Setelah kejadian itu aku dan mas wisnu tak pernah berinteraksi. Aku sebanarnya sedih. Namun setelah mengikuti saran dari temanku untuk beristikharah akhirnya aku pun menyetujui perjodohan ini.

Semalam aku mendapat sms terakhir darinya. Selamat menempuh hidup baru dik, maaf kan mas mu ini. mas sudah merelakan semua ini. Aku yakin inilah pilihan yang terbaik dari Allah agar ku terbebas dari pacaran dan bisa membahagiakan orang tuaku. Kulihat senyum mengembang diwajah ayah saat prosesi rapalan mantra sakral itu terucap. Dan teduhnya wajah kekasih baruku itu.
Jumat, 06 April 2012 0 komentar

Merangkai Kata


Kata...
Mari kita merangkai kata
menjadikannya lebih bermakna
tak hanya sebagai hiasan mata
yang sarat makna
hingga terjadi perpecahan antara kita


Yah,,, kata...
begitu indah bila ia benar
terasa jika ditulis dengan hati agar tiada onar
yang disusul pandangan tajam dan nanar
sehingga hanya akan ada anggukan pasti dari sebuah senyum yang terlontar
menandakan ia layak untuk disebar


Yah,,, kata...
rentetan kosa-kata yang terangkai
ditambah konjungsi yang tidak alay
menjadikannya sesuatu yang bernilai



 Jelang Petang, Di PEMA Unsyiah 2 Apri 2012
 Tekarste
0 komentar

Surat Sahabat




Sahabatku..
Bukannya aku tak ingin bersamamu
Bermain, belajar bersama dan jalan-jalan
Menghabiska waktu di pinggir kota
Dalam damainya dunia

Sahabatku..
Bukannya aku tak mau mengajakmu berkelana denganku
Bukan pula aku tidak lagi memperdulikanmu
Beralih dengan teman baru yang membuat kau cemburu

Sahabatku..
Ketahuilah bahwa aku selalu menginginkan kau berada disisiku
membantuku dan juga mereka memperjuangkan cinta-cinta yang telah terbagi
menghabiskan waktu bukan hanya sekedar dipinggir kota, tapi juga disetiap sudutnya
dengan membawa hal-hal yang juga turut membuat kita dewasa

Bukannya aku tak mengajakmu, tidak berdo'a untukmu, tidak menghairaukanmu
walaupun ajakanku membuatmu menganggapku gila dengan semua ini
tapi aku sangat menunggu dan akan selalu meminta dalam do'a
agar kau bisa berada disisiku menggenggam bersama bongkahan tanggungjawab dengan senyum indahmu
menjadikanku semakin bersemangat karena kita telah bersama dengan tujuan baru kita...Semoga, Do'a-do'a itu terkabul. Dan mempertemukan kita di barisan yang sama..Maaf bilaku belum sempurna untuk menjadi sahabatmu..

#belajar
Terinspirsasi saat MK Analisa Struktur, sekitar pukul 10:30 di LT3 A16(2/4/12) 
Tekarste  
 
;