Minggu, 08 April 2012

Pertolongan untuk sang SUFI

HmmmM… lama tak menyapa sahabat semua lewat tulisan hikmah.. Rasa rindu untuk berbagi selalu saja menghantui, namun apalah arti daya dan upaya jika belum berjodoh jemari ini bersentuhan dengan keyboard ini.. Yah,,, bukan salah siapa-siapa hanya ini masalah rindu.


Yup, tak memperpanjang lagi dengan mellow-mellow bijak pembuka.. kali ini husna ingin Berbagi tentang PEnTINGNYA Usaha (IKhtiar) dari pada Cuma menunggu yang akhirrnya hanya menimbulkan kesalahan oraang lain.. Ya.. kurang lebih begitulah.
Sebuah cerita yang mengandung ibrah (pelajaran) bagi kita-kita yang cerdas mengkaji ayat-ayat Qauliyah maupun ayat-2yat Qauniyah…

CHEKIDOT PLEASE…


Bermula cerita,.. ada seorang sufi yang hidupnya sungguh-sungguh dalam keshalehan dan sangat bergantung pada sang khaliq. Suatu ketika mengalami musibah besar didaerahnya. Banjir yang hebat melanda desa sang sufi, beberapa warga dan jama’ahnya sudah mengungsi ketempat yang lebih aman. Namun sang sufi tetap bersikeras bertahan dikediamannya itu.

Ketua RT setempat meminta beliau untuk ikut serta mengungsi bersama warga yang lain. Namun, sang sufi dengan tegas menolak. Beliau mengatakan, “sang khalik akan datang menjemput dia nanti untuk menyelamatkannya, jadi tidak perlu mengungsi”.

HAri semakin meninggalkan kecerahaannya… pekatnya malam dan disbanding dengan hujan semakin lama semakin mengkhawatirkan.. air mulai menggenangi lantai-lantai rumah penduduk hingga 50cm. sebagian besar penduduk sudah mengungsi, namun sang sufi pindah keteras rumahnya dan naik keatas meja makan yang telah dipindahkan ke teras untuk menyelamatkan diri menunggu sang khalik menolongnya dengan mengangkatnya ketempat yang lebih tinggi.

Tim SAR nasional pun datang dengan perahu karet melakukan “sweeping” terhadap penduduk yang mungkin belum mengungsi untuk diselamatkan. Mengingat gelagat alam yang kurang baik dan belum menunjukkan tanda-tanda akan reda.

Tim SAR berusaha keras untuk membujuk sang sufi agar berubah niat dan ikut pindah ketempat yang nyaman. Lalu apa jawaban dari sang sufi????? Ada yang tau??? Ayoooo acungkan tangan anda.
Ya.. anda benar,.!!!

Beliau tetap mengeluarkan statementnya itu(sambil mereview anda ke barisan kata yang tidak di bold diatas…hhe). Akhirnya tim SAR pun tidak bisa berbuat apa-apa atas keyakinan sang sufi dan mereka pun pergi.

Ketika air sudah menutupi rumah, sang sufi naik keatas atap rumahnya. Tim SAR tidak kehilangan ide untuk menyelamatkan sufi. Mereka menggunaka helicopter untuk menyisir daerah yang terkena banjir dan mendapati sufi sedang duduk diatas genteng. Tim SAR tetap membujuk beliau untuk ikut ke tempat pengungsian bergabung dengan warga yang lain.

Yah,,.. lagi-lagi sufi menolak, karena berdasarkan keyakinan beliau sang khalik sendiri yang akan turun menolongnya. Hingga banjir tidak dapat dibendung lagi, seluruh rumah terendam air. Banyak warga yang tewas termasuk sang sufi.


Apa selanjutnya kisah sang sufi ini??? pasti itu yang kalian pertanyakan..

Ah.. Cuma gini aja ceritanya??? Gak menarik…

Jangan terlalu penasaran kawan… biasa aja.. masih ada cerita kelanjutannya.. hanya sekedar ingin memberi jeda pada pembaca agar tidak bosan… hhe

Yup.. inilah kelanjutannya..


Sang sufi, akhirnya tiba di syurga.. beliau langsung menyodorkan pertanyaan kapada sang khalik.” Gusti yang maha mulia, junjunganku dan sang penciptaku.. jika hamba diizinkan bertanya kepada-Mu, MENGAPA KETIKA BANJIR TADI ENGKAU TIDAK DATANG MENOLONGKU???? Hamba telah lama menunggu
datangnya pertolongan. Namun, pertolonganMu tak kunjung jua hingga hamba bertemu muka dengan GUSTI saat ini???

Dengan tersenyum sang Pencipta menjawab..”wahai hambaku yang setia, bukankah Aku sudah mengirim perahu karet dan helicopter untuk menolong engkau???
Hah.. apa yang terjadi ketika sang sufi mendengar jawaban dari ALLAH???

Disini barulah sang sufi merasakan kehadiran ALLAH adalah bersifat Transenden dan Imanen..
Nah-nah.. dari cerita tersebut, jelaslah untuk kita dan menjadi pembelajaran buat kita. bahwa Allah itu tidak Tuli, tidak buta dan tidak pula lemah dengan keadaan.. Allah itu selalu menjaga kita dengan Cara IndahNya beliau.. sangking cintanya Allah kepada kita Allah sentiasa mencurahkan RAhmat kepada Hambanya.

Namun, kita kerap sekali merasakan Allah itu tidak adil pada kita, menjust Allah dengan Hal yang tak sepantasnya hingga Akhirnya kita Mendifinisikan Allah itu dengan sesuatu yang menurut kita masuk logika.


Wahai kawan,, wahai saudaraku.. ketika kita dalam kesendirian, kesepian bahkan kesesatan, Allah senantiasa mengirim pertolongan agar kita keluar dari jalan tersebut. Karena Allah begitu Cinta dengan kita, tak ingin kita berlama-lama dalam kesalahan.. Allah mengirimkan orang-orang untuk menuntun kita kembali dari kelogikaan kita mentafsirkan Zatnya Allah..

Pelajarilah Ma’rifatullah dengan sebenar-benarnya.. bukankah  kita juga punya rasa Cinta kepada Allah??? Toh, kalau kita mencintai sesorang saja kita mempelajari sosok orang yang kita sukai sampai kedetail2nya.. Kenapa tidak dengan ALLAH!!!!

Semua jawaban dan argumen ada di diri kita masing2.. sudahkah Kita menghadirkan Allah disetiap denyut nadi kita!!!

Penulis hanyalah teman ataupun saudara anda yang sedang mempelajari SURAT CINTA dari KEKASIH SEJATI..

INGAT!!! Dengan mencintai ALLAH hati akan tenang.. JANGAN coba-coba MENGKHIANATI_NYA. Jika anda seorang pencemburu, maka ALLAH maha pencemburu jika diduain oleh ciptaanNYA..
Moga bermanfaat…
Oke!! Jika ada komentar, sangkutkan saja di pojok yang telah penulis sediakan untuk kalian…


referensi : Fulfilling life

2 komentar:

rise"Z" mengatakan...

subhanallah walhamdulillah walailahaillallah allahuakbar...

Husna Right mengatakan...

:)

Posting Komentar

Tinggalkan kenang-kenangan setelah anda berkunjung walau hanya sebait sapa.. :)

 
;