Kamis, 09 April 2015 0 komentar

Kapan Mereka Berhenti?

Kapan Mereka Berhenti?
_Husna Linda Yani AY_


Ini adalah cerita dari tanah yang pernah disemayami para Nabi
Bukan Legenda yang dibubuhi roman picisan dari Negri antah-berantah
Ini adalah cerita dari tanah yang kini menjadi kubangan darah para pejuang suci
Darah yang meletup dari kepala ibu yang hendak melindungi bayinya
Darah yang bercucuran seiring lirih takbir terakhir pada Ilahi
Semburat darah pun melumuri potongan tulang-belulang sang Ayah
Apa kalian fikir mereka goyah dengan keadaan semacam itu?
Tidak!!!
Seujung kuku pun, tak ada rasa gentar menyambangi jemarinya
Bermodal bebatuan dan peluru seadanya
Berhimpit di lorong tak bercahaya untuk menyiapkan siasat
Justru tangan mereka mampu mematikan kebiadaban binatang yang berwujud manusia
Kenapa?
Kenapa?
Kenapa?
Karena relung hati mereka dekat dengan sumber cahaya
Karena fikiran mereka tertaut pada janji tuhannya
Karena hari-hari mereka, desah nafas mereka tak jauh dari Al-qur’an
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Itu yang membuat aku cemburu pada mereka
Tidakkah kalian juga cemburu sama seperti aku?
Jutaan rumah hancur
Mereka bangun hingga lagi-lagi lebur dengan jalan
Ribuan bahkan ratusan ribu syuhada telah pergi
Tak ada rasa sedih, yang ada hanya tangis cemburu, kapankah tiba giliranku?

Wahai saudara-saudariku..
Mereka sama dengan kita manusia biasa
Tapi mereka bukan pengecut bak keparat Israel yang berani melawan balita
Bahkan saat tubuh mereka tak bernyawa lagi, Zionis masih melemparinya dengan rudal
Begitulah ketakutan dan kebiadaban zionis

Tak ada paksaan untuk mereka bergerak
Tak ada iming-iming hadiah untuk torehan luka yang mereka rasakan
Semata-mata hanya inginkan tempat milik kita
Yah, milik kita. Bukan hanya milik mereka itu terbebas dari tangan yahudi laknatullah

Jangan pernah Tanya kapan mereka berhenti
Jangan pernah Tanya kapan mreka mengeluh
Haruskah kita menunggu sampai mereka mengeluh baru kita membantu mereka?
Haruskah mereka berjuang sendirian untuk pembebasan kiblat pertama kita?
Sedangkan kita asyik dengan tontonan tak bermutu
Yang isinya hanya kebohongan media

Yang menutupi darah pejuang di Gaza, Palestina.
 
;