Jumat, 16 Mei 2014

Kutitip Cinta Kita (Naskah Puisi di buku antologi yang kesepuluh) 'Selimut Tetangga, Republik'


Kamu…
Yang pernah hadir di dalam hidupku
Merubah suasana yang tak berarah
Jadi Indah dan penuh gairah

Kamu..
Yang mengisi ruang hatiku
Menenggelamkan egoku dan egomu yang begitu kental
Sehingga kita saling mengenal satu-sama lainnya.


Kamu…
Di sini aku selalu merinduimu
Merindukan simpul masa yang kita rajut dan taut
Dalam hangatnya dekapan kasih antara kita
Sehingga senyummulah yang selalu tampak
Saat mataku terbuka dan terpejam

Maafkan aku, yang harus pergi meninggalkanmu sendiri
Ini bukan mau ku ataupun pintamu
Tapi, Inilah cerita cinta kita
Untuk menguji kesetian cinta yang kerap kita lafazkan
Aku percaya kamu di sana pasti memenuhi janjimu
Dan kamu..
Tak perlu meragui cinta ini hanya untukmu

Aku telah menitipkan cintamu pada Dia
Di dalam sujud malam yang ku jaga
Agar aku tak berburuk rasa kepada ketetapannya
Hingga Ia mengizinkan kita kembali bersama
Aku tahu kamu sangat mencintaiku
Dan kamu pun tahu aku begitu
Biarlah cinta kita bersemi seiring kerinduan yang membuncah
Walau pandangan terhalang sekat yang tak berwujud
Agar pertemuan kita nanti
Terasa hangat karena berkah cinta yang terjaga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan kenang-kenangan setelah anda berkunjung walau hanya sebait sapa.. :)

 
;