Senin, 28 Mei 2012

OPini ("PEMIRA" Kafe Ramadhan )

Ini merupakan Opini saat Ramadhan 2011 Silam, rencana akan dikirimkan ke surat kabar lokal, namun yach...... tak usah dibahas saja.

“PEMIRA” KAFE RAMADAHAN
Ramadhan sudah menginjakkan kakinya hampir setengah bulan dari jatah keberadaanya diantara kita yang Cuma tiga puluh hari saja. Namun apakah yang telah kita persiapkan untuk mengantar kepergiannya yang tidak lama lagi ini?? apakah yang telah kita lakukan selama hampir setengah dari jatahnya ia bersama kita?? mari kita pertanyakan lagi kedalam hati masing-masing. Sudahkah kita menjadikan ramadhan sebagai sahabat terbaik kita atau menjadi bagian terpenting dari diri kita?

Yup, Hakikat Ramadhan sebenarnya adalah sebagai bulan yang terbukanya segala pintu menuju syurga, dan tertutuplah pintu neraka. Dan dibelenggunya para syaithan. Di bulan yang mulia ini sudah sepantasnya kita menjadikannya sebagai madrasah tarbiyah atau yang sering kita sebut dengan sekolah pendidikan, tepatnya pendidikan agama pada diri kita masing-masing. Sebagai bulan untuk melatih kesabran melawan hawa nafsu, menahan segala yang dimurkaiNya. Agar saat dia pergi kita telah terbiasa melakukan hal-hal yang sama seperti dibulan ramadhan ini.

Namun, anehnya hakikat ramadhan itu sepertinya luntur seiring perkembangan zaman. Dimana para umat muslim dimana pun berada, terutama yang di Aceh, sedang heboh-hebohnya melakukan “PEMIRA” KAFE RAMADHAN alias Pemilihan Raya Kafe Ramadhan.

Biasanya istilah PEMIRA itu dipakai dan tak asing lagi didengar dikalangan mahasisawa saat pemilihan calon ketua Presiden mahasiwa, gubernur difakultas masing-masing ataupun ketua BEM. Kalau lebih tingginya lagi itu dikalangan Pemerintahan itu sering kita dengan namanya PEMILU atau Pemilihan Umum. Pada saat ini semua orang berada pada puncak-puncak semangatnya untuk mempersiapkan segala kebutuhan dan memilih bagaimana kriteria calon yang baik dan pantas untuk dipilih.

Begitu pulalah kondisi sekarang, baik para remaja, muda-mudi bahkan orang tua pun kini lagi giat-giatnya PEMIRA kafe Ramadhan. entah hanya sekedar buat ngabuburit untuk menanti bubar(alias buka puasa bersama) ataupun kencan dan yang lainnya. Semua kebanyakan pada memburu untuk memilih kafe mana yang pantas untuk dijadikan tempat untuk bubar.

Kafe yang berada dikota banda Aceh pun seakan tampak tenggelam dengan kerumunan massa yang sejak jauh-jauh hari membooking tempat untuk bubar. Karena takut tidak dapat jatah bubar dikafe yang telah dipilih. Ada yang bubar dengan keluarga, kerabat, teman bahkan ada yang sepertinya akan segera menikah(red:muda-mudi pacaran yang mesranya mengalahi orang yang menikah). Kita doakan saja.

Biasanya hal ini marak terjadi diminggu-minggu kedua Bulan Ramadhan. dengan alasan kalau minggu pertama Ramadhan itu dikhususkan untuk berbuka dengan keluarga, sedangkan inggu kedua itu saat-saat yang tepat karena belum dikejar minggu ketiga dan minggu keempat yang sudah dikejar dengan penyambutan lebaran.

Namun, apakah hal ini salah?. Tidak, hal ini tidak salah. Namun alangkah lebih baiknya hal seperti ini tidak kita jadikan tradisi yang berkepanjangan hingga generasi selanjutnya. Karena masih banyak hal-hal positif lainnya yang bisa kita lakukan dibulan Ramadhan selain sibuk dengan PEMIRA KAFE RAMADHAN untuk berbuka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan kenang-kenangan setelah anda berkunjung walau hanya sebait sapa.. :)

 
;