Senin, 03 Maret 2014

Surat Cinta Tu' FUAT (SCTF) Juara II (Milad FUAT 15)



Assalamu’alaikumwrwb buat pengurus FUAT yang sedang membaca Surat cinta ini. Tak mungkin salam ini saya tujukan kepada benda yang hanya memiliki jasad berupa ruang kecil yang ada disisi Mushalla Baitul Mashna’. Karena ruhnya itu sendiri terletak pada Esensi yang terdapat pada kader-kader FUAT yang paham akan peran utama LDK FUAT di kampus para raja.
Logo LDK FUAT. (ist) 
Bagaimana kabarmu FUAT? Wah, tak terasa usiamu telah beranjak hampir memasuki masa remaja sepenuhnya. Telah 15 tahun ternyata kamu berada dalam lingkungan para teknokrat. Yang saya tahu, saat ini kamu semakin bersahabat dan semakin lekat bahkan semakin paham akan apa yang diharapkan oleh penghuni kerajaan ini.

HmmM… saya masih ingat bagaimana awal kamu menjadi bagian dalam hidupku. Apakah kamu masih mengingat itu? Ah.. tak mungkin kamu masih mengingatnya. Beragam anggota yang pernah kau temui sesuai masanya. Ada yang datang sebentar da nada juga yang hingga akhir dan akhirnya meninggalkanmu dengan anggota dimasa-masa selanjutnya. Saya hanya satu dari sebegitu banyak yang harus kamu ingat.

Namun tak mengapa, aku akan mengulang lagi kisah bersamamu, agar kamu pun bisa tertawa mengenang masa-masa itu. Hhe.

Mungkin saat itu usiamu masih 10 tahun. Kita bertaut umur sekitar delapan tahun. Tapi bagi saya, kamu lebih dewasa dari saya. Karna kamu telah lebih dahulu mengecap kehidupan di kampus para raja ini, kamu lebih dikenal ketimbang saya yang usianya bisa dibilang lebih tua. Tapi disaat itu kamulah yang harus saya ikuti. Sayalah yang memaksa-maksa teman-teman seangkatan saya untuk mengenal kamu lebih dekat.

Saat itu, kamu belum tinggal di Mushalla Baitul Mashna’. Tapi kamu masih berada di ruang antar lorong sempit sebelum balker. Tempat yang cukup pengap tanpa ventilasi namun kamu begitu tabah dan tak jumawa dalam menghadapi kondisi itu. Kamu tetap mengajak anggotamu untuk berfikir keras, untuk kreatif mengatasi kesederhanaan itu agar tampak elegan.

Dengan malu-malu, saya mencari tahu informasi lebih dalam tentang kamu. Apa kesukaan kamu, sejak kapan kamu ada di istana ini, kapan kamu akan buat orientasi penerimaan anggota baru dan tak hanya itu, saya pun sempat berkenalan dengan kakak-kakak yang mengarahkan saya untuk bisa semakin dekat dengan kamu.

Dan… kamu resmi menjadi bagian berarti dalam kehidupan saya di kampus para raja ini. Apalagi saat itu saya menyandang penghargaan sebagai peserta orientasi terbaik, teraktif dan teribut. Di balaik bukit Montasik aku melihatmu seakan tersenyum padaku. Ingatkah kamu kisah itu?

Oya FUAT, kamu tahu apa?

Sebenarnya setelah saya dekat dan sangat dekat denganmu, ada rasa jenuh yang membuat saya mengambil jarak darimu. Namun, bukan jarak jauh yang ingin meninggalkanmu. Aku hanya jenuh ketika semua amanah yang seharusnya dibagi rata harus saya pikul sendirian. Walaupun tidak sendirian. Tapi disaat itu, ada amanah lain di luar sana yang diembankan juga pada saya.

Ada rasa cemburu pada teman-teman yang lain, yang kala itu mereka bisa bersantai-santai, sibuk dengan tugas kuliahnya, atau tilawah dengan khusuknya sendirian. Dalam hati, saya pun menjerit. Saya ingin juga punya waktu luang itu. Saya ingin juga punya waktu lapang itu. Saya pun ingin punya waktu untuk membahagiakan diri sendiri. Tapi kenapa saya tak mendapat waktu luang itu?

Dan akhirnya, saya pun meminta izin untuk meninggalkanmu sejenak, namun apa? Tak ada izin yang saya dapatkan. Saya tak mengerti kenapa mereka menahan saya? Mengapa mereka pilih kasih? Mengapa mereka membiarkan teman-teman saya yang lain menggapai mimpinya? Tapi kenapa dengan saya?

Jawaban itu saya dapatt setelah saya melalui banyak masalah denganmu. Kenapa dan kenapa itu saya temukan jawabannya ketika saya benar-benar akan meninggalkanmu karena waktu saya hampir habis di kamapus para raja ini. Jawabannya adalah karena CINTA. Cinta itulah yang menahan saya untuk tidak meninggalkanmu. Cinta itulah yang membuat saya semakin dewasa mendampingimu. Cinta itulah yang membuat saya merasa nyaman bersamamu.

CINTA. Tak sekedar susunan alphabet yang terdiri dari dua vocal dan tiga konsonan. Tapi lebih dari itu. Karena CINTA itu hadir karena kamu membawa saya mengenal sang pemilik cinta seutuhnya. Kamu seakan-akan menjadi tameng saat saya hampir terjerembab dalam gemerlap istana ini. Dan karena cintamu itu ada lantunan do’a-doa pengikat hati dengan saudara-saudari yang kian bertambah bak keluarga yang tak bisa terganti.

Terimakasih FUAT. Tak bisa saya pungkiri lagi, saya benar-benar mencintaimu karena Allah sang pemilik cinta. :) Barakallahumilad ya. Semoga semakin dekat dan bersahabat serta terus menebar pesona dakwah di kampus para raja ini.

Disini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria.
Brother : Untukmu Teman
Salam cinta untuk semua :)

Mendampingi MPP FUAT 2013
Rekam kebersamaan with FUAT Lintas Generasi

Foto Rian Satrizan.
Survey Lokasi Draft di Sara Tahun 2010
Kantin (Kjian Rutin) di Kantin Fak. Teknik
Kenangan RIhlah 2010

Selepas Pembagian Hadiah Aneka Lomba memperingati Milad FUAT




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan kenang-kenangan setelah anda berkunjung walau hanya sebait sapa.. :)

 
;