19 Feb 2011
PILIHAN IBU
Kutatapi
wajah lembutnya yang tampak kelelahan karena berhari-hari menjagaku. Aku baru
mengerti kenapa ibu ngotot memilihnya. Untung saja bukan maya, wanita yang
begitu kupuja namun dia lebih brengsek dari wanita jalang. Maafkan aku Rei, telah
menyia-nyiakanmu selama ini. aku berjanji akan menjagamu dan calon bayi kita.
terimakasih bu!
**
“Za,
minggu lalu ibu bertemu dengan seorang gadis dipasar. Gadis itu begitu lembut.
Ia yang membantu menjinjing belanjaan ibu yang banyak itu sampai ke mobil. bang
udin pergi ke toilet, jadi ibu kewalahan membawa barang belanjaan. Ibu sempat
menanyai namanya. Reikha namanya za.”
ujar ibu saat kami duduk ditaman belakang.
Sudah
lama aku merindukan momen seperti ini. terakhir bulan lalu sebelum ibu masuk
rumah sakit. Kedekatan emosi kami yang sangat baik membuatku begitu
mencintainya. Ditambah lagi karenaku anak semata wayang dan sejak ayah
meninggal aku tak tega membiarkannya sendirian. Apalagi melihatnya menangis
karenaku.
“Hei,
za. Dari tadi ibu perhatikan, kamu asyik melamun. Pasti kamu gak dengarin
cerita ibu” tukasnya membuyarkan lamunanku.
“Oh,
iya bu. Maafin reza.” Belum habis menyatakan maaf padanya, tiba-tiba handphoneku berdering. Message dari wanita yang mengisi hatiku
setelah ibu. Maya.
“Bu,
reza pamit dulu ya ada janji dengan teman.” Aku mencium tangan ibu dan berlalu.
Aku belum mengenalkan maya pada ibu. Kukira belum saatnya. Biarkan aku
mengenalinya lebih dalam, lagian kami baru jadian. Walaupun begitu hatiku sudah
kepincut dengannya
**
Dua
bulan kemudian.
“Wah,
ada apa nih bu.Rame sekali dirumah dan banyak bungkusan. Seperti ada yang mau
mantenan.“Tanyaku tak mengerti saat tiba dirumah setelah seminggu keluar kota
mengurus perusahaan alm ayah.
“hemMm..pura-pura
gak tau.iya kamu yang bakal jadi mantennya” jawab tante nini sambil mencolekku.
Kuhampiri
ibu untuk mencari kebenarannya.“bu, kenapa ibu tega mempersiapkan semua ini
tanpa sepengetahuan reza bu???,Apa-apaan ini bu!!!”hardikku. Aku sangat emosi
dan tidak terima keputusan gila ibu ini.
“Za,dengarkan
ibu dulu nak. ibu ingin saat ibu tiada nanti ada yang mengurusi mu. dia gadis
baik za.”Jawab ibu dengan segala kelembutannya.
“Iya
bu,seharusnya ibu minta persetujuanku dulu. Pokoknya aku gak mau perjodohan ini.
Titik!!!”Bentakku pada ibu lalu meninggalkan rumah
**
Malam
harinya
Maafkan
aku bu. aku gak menyangka akhirnya begini. Kunaikkan laju mobilku. Aku tidak
ingin terjadi apa-apa pada ibu seperti yang kudengar barusan dari telepon.
“Kulihat
ibu terbaring lemas. Maafkan reza bu. Reza akan berusaha menerima perjodohan
itu.” Ucapku lirih sambil menggenggam tangannya. Kata dokter kondisinya sangat
lemah.
**
Aku
menerima perjodohan ibu. Namun aku belum bisa menerimanya sebagai istriku.Ini
demi membahagiakan ibu.Sebenarnya aku muak menjalani ini semua. Menghadiahkan
sebuah kepalsuan dalam biduk rumah tangga.
Lima
bulan setelah kami menikah ibu pun menyusul ayah. Itu merupakan pukulan berat
bagiku.Sejak meninggalnya ibu sikapku berubah total, aku semakin dingin dengan
reikha. Aku kembali mencari maya dan sering meninggalkannya.maya pun menyambutku
hangat membuatku semakin melupakan reikha yang sedang mengandung.
Ternyata
maya bukanlah wanita yang baik, dia menerimaku kembali karena ingin memoroti
hartaku. Akhirnya aku tersadar. Malam itu aku baru saja mengetahui niat busuk
maya. Dan terjadilah perdebatan serius dalam mobil. Mobil yang kami tumpangi
akhirnya menabrak sebuah truk. saat kusadar, sudah berada dirumah sakit
ditemani gadis pilihan ibuku.
Biodata
singkat
Nama :
HUSNA LINDA YANI
Alamat :
Jl. Meurebo no 15 A12 sektor selatan, Darussalam. Banda Aceh
No hp :
085297667427
Email :
hoe5n4_tekarste@yahoo.com
Pekerjaan :
Mahasiswi fakultas teknik/ Arsitektur UNIVERSITAS SYIAH KUALA letting 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kenang-kenangan setelah anda berkunjung walau hanya sebait sapa.. :)