Sabtu, 12 April 2014

Saat Teman Ingin Menikah (STIM) : Jangan di riject



Ini pembahasan sore tadi. Tak terencana dengan pasti, Saya dan beberapa orang teman hangout dari basecamp menuju tempat makan langganan. 

Sebut saja namanya Reza. Pria yang hampir memasuki usia seperempat abad itu pun begitu antusias bercerita tentang keinginannya untuk menikah. Ia pun mulai membuka ihwal sosok jelita yang sedang ia incar belakangan ini. Gadis yang membuat mata dan hati Reza tak lagi menerima nama lain selain sang jelita nan rupawan itu.

"Dia sangat cantik, sering bepergian ke luar negri. Sedangkan aku? jangankan ke luar negri, merasakan empuknya kursi pesawat untuk mengitari dalam negri saja belum pernah. Salahkah aku yang begitu mencintai dan mengharapkan dia?" Ucapnya agak lirih

Saya dan teman-teman yang lain hanya bisa tersenyum dan sesekali tertawa lepas mendengar celotehnya. "Hmmm kenapa ada sih pemuda seperti ini" ucapku pelan

Della. gadis tinggi lebih dari seratus enam puluh lima centimeter, senyum manis dan ramah yang dibalut dengan sedikit 'tangguh' itu mampu mengalihkan dirinya pada pesanan yang telah datang. ia pun sibuk mengamati dan memamerkan foto-foto terbaru yang di unggah oleh Della di medsos.

"Udahlah Za, kalau benar-benar suka, datang langsung ke rumahnya. temui orang tuanya, dan bilang kalau kamu serius dengan dia. jangan asyik mengamatinya lewat dunia maya" saran saya yang juga bernada teguran untuknya agar tidak terlalu memantau Della.

"Tapi, kuliahku belum selesai. title apa yang akan ada di belakang namaku? kayaknya bakalan di tolak nih" lagi-lagi ia terkesan menyerah.

Ntah, ini kebetulan atau apa? tiba-tiba dalam kegalauannya yang mendalam. lewatlah mobil chevrolet tak jauh dari kami yang berisikan 7-10 orang yang sedang berjoged mengikuti irama lagu yang di sambung pada speaker. lagu dangdut yang dibawakan oleh jenita janet. diriject. Diriject diriject diriject aja..

Saya pun spontan tertawa sejadi-jadinya, lucu melihat wajahnya yang mengulum ragu dengan pilihan hatinya dan yang ke dua lucu karena kok tiba-tiba ada mobil lewat dengan lagu itu... 

Namun, di balik kelucuan-kelucuan yang tercipta, saya pun melihat ada binar keseriusan di matanya. yah, dia serius ingin menikah. di tambah lagi faktor kuliahnya yang akan segera kelar, dan juga pertanyaan sang ibu terkait kapan ia menikah karena ia adalah putra sulung, serta kesiapan dari dirinya yang sudah berusaha mempersiapkan mahar untuk pendampingnya kelak. Tapi, saya menemukan ketidak pastian dalam dirinya. Apakah Della, hanya sekedar wanita yang dikaguminya semata ataukah sosok Della benar-benar sosok yang tertulis di lauhul mahfudz untuknya.

Sebagai teman, saya dan yang lain, wajib mendukung niat baik dari teman kami ini. Hanya saja, wahai teman, dalam memilih pasangan janganlah mengedepakan kesempurnaan fisiknya untuk menjadi standar. tapi carilah yang agamanya tidak di bawah standar. dan jangan takut, kalau kamu tidak sebanding dengannya. insyaAllah klo kamu sudah menikah, maka Allah akan menambahkan rezeki (dari gak pernah naik pesawat, bisa jadi bolak-balik naik pesawat). hhe #jangangalau #kalaudirijectberartibukanjodoh

“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak ( berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas ( pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”  ( An-Nur (24); ayat; 32).

(sementara. ini dulu ceritanya, akan disambunglagi besok)
 (12-4-14 terinspirasi dari perbincangan di Mie Turis)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan kenang-kenangan setelah anda berkunjung walau hanya sebait sapa.. :)

 
;