Rabu, 16 April 2014

Rindu Tak Tersampaikan (Naskah dalm buku Rindu Rahasia)

Naskah Dalam Antologi ke 8

Menyemai benih rindu itu lebih mudah
Dari pada menebang pepohonan di luasnya rimba
Karena aku naïf dan tak memiliki saif
Yang bisa menebas hingga pangkalnya dengan sekali ayunan
Dan kini rindu yang pernah ku semai itu telah memunculkan cabangnya
Setiap cabangnya itu menghadirkan bunga-bunga cinta
Yang kala ku berada di persimpangan cabangnya
Ku dapati  sketsa kenangan bersamamu
Ahh.. Kenapa aku harus berada diantara ini?
Sedangkan ku tak tahu simpang mana dirimu berada
Rindukah kamu padaku?
Walau ku tahu kau telah bahagia di sana
Ahh.. Ingin sekali ku timbun cabang itu
Namun inginku itu hanya akan membuatku menjadi irasional
Gejolak rasa yang selama ini ku kurung dalam jeruji hati
Tak ingin lagi berdamai denganku
Ia pun lepas berhambur menuju cabang yang tak pernah ku duga
Cabang gelap yang pernah ku lalui bersamamu saat emosi berkecamuk antara kita
Ku telusuri cabang itu, semakin dalam dan semakin jauh aku pun mengerti, Aku merinduimu
Merindui setiap bauran emosi kita yang kalap diakhiri insaf, Kembalilah.

Meurebo, Banda Aceh 21 Februari 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan kenang-kenangan setelah anda berkunjung walau hanya sebait sapa.. :)

 
;