Minggu, 29 Desember 2013

Keajaiban yang tak terduga



Judul Buku      : Dahsyatnya Tahajud Dhuha Sedekah
Penulis             : D.A Pakih Sati, Lc
Penerbit           : Al-Qudwah Publishing
Cetakan           : 2013
Tebal               : 132 Halaman
ISBN               : 978-602-7929-36-4
“…………. dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al Bayyinah: 5)

Perintah untuk Shalat dan Zakat di dalam Al-Qur’an berulang kali Allah sanding-sandingkan. Keduanya merupakan prinsip utama dalam keseimbangan hidup kita. Yang pertama, Shalat merupakan interaksi kita dengan Sang Khalik (Hablumminallah) sedangkan Zakat itu sendiri merupakan salah satu cara kita berinteraksi dengan orang lain (Hablumminannas). Sehingga pada saat setelah wafatnya Rasulullah, Abu bakar yang kala itu menjadi khalifah pertama bertekad untuk memerangi orang Arab karena sebagian dari orang Arab menjadi kafir,  sekalipun di antara mereka ada yang tidak kafir tetapi menolak membayar zakat. 

Abu Bakar pun mengutarakan alasannya, tetapi saat itu Umar tidak menyetujui dan berkata kepadanya : “Bagaimana engkau akan memerangi manusia sedangkan mereka mengucapakan laa ilaaha illallaah dan Rasulullah pernah bersabda: Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai ia mengucapkan laa ilaaha illallaah dan kelak perhitungannya terserah kepada Allah Ta’ala”. 

Abu Bakar lalu menjawab: “Sesungguhnya zakat itu adalah kewajiban yang bersifat kebendaan”. Lalu katanya : “Demi Allah, kalau mereka merintangiku untuk mengambil seutas tali unta yang mereka dahulu serahkan sebagai zakat kepada Rasulullah niscaya aku perangi mereka karena penolakannya itu”. Maka kemudian Umar mengikuti jejak Abu Bakar untuk memerangi kaum tersebut.
Kedua ibadah ini memiliki kedudukan yang sangat penting, terutama Shalat. Sehingga Allah memberikan kesempatan kepada umat Nabi Muhammad untuk menyempurnakan keduanya dengan ibadah sunnah yang sejenis, berupa shalat sunnah dan sedekah.

Shalat Tahajud dan Dhuha merupakan penyempurna shalat wajib kita. Sama halnya dengan sedekah menjadi penyempurna zakat kita. Ketiga amalan sunnah ini, jika digabungkan akan menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat. Selain mampu melejitkan potensi diri kita, juga mampu meninggikan kedudukan kita di sisi-Nya, mendapatkan keberkahan rizki, pengampunan dosa, dijauhkannya musibah dan penyakit, mendapatkan do’a dari para malaikat serta masih banyak lagi beberapa pengakuan dari orang-orang yang telah membuktikannya.

Buku Dahsyatnya Tahajud Dhuha Sedekah (TDS) ini tidak hanya membahas tentang cara-cara melakukan ketiga ibadah sunnah ini seperti di dalam buku-buku panduan lainnya. D.A Pakih Sati, Lc juga memasukkan beberapa kesaksian dari beragam sumber yang bisa menjadi motivasi kita untuk mempersiapkan diri agar benar-benar siap ketika menerima keajaiban yang tak terduga setelah rutin melakukan ibadah sunnah ini. Seperti kisah nyatanya Andri, yang nasibnya berubah dari pengamen jalanan berkat shalat tahajud (Hal 41).

Oleh karena itu, buku ini layak untuk dibaca dan dijadikan bagian dari koleksi buku kita. Bahasa yang digunakan juga tidak berat dan juga tidak berkesan menggurui sehingga disaat berada di fase iman kita naik-turun, dengan membaca buku ini semoga bisa membangkitkan lagi semangat untuk menjemput keajaiban-keajaiban yang luar biasa.

  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan kenang-kenangan setelah anda berkunjung walau hanya sebait sapa.. :)

 
;