Selasa, 17 Desember 2013

Bait-Bait Galau

"Kamu bisa menjadi solusi bagi orang lain, tapi kenapa kamu tidak bisa menjadi solusi bagi masalahmu Rei?"

Reikha menangis tersedu-sedu. Ia duduk di kusen jendela dengan tangan yang melingkar di lututnya. dan membenamkan kepalanya diantaranya. Kata-kata Tiara kemarin siang masih bermain di fikiran gadis yang tertunduk lesu dalam kegalauannya. Sesekali ia mengangkat kepalanya, menatap jauh keluar jendela dan menyembunyikannya lagi.

"Rei, ini aku. Tiara. aku tau kamu pasti di kamar. Ayo bukalah pintunya" berkali-kali Tiara mengetuk pintu, namun sepertinya tak ada i'tikad baik dari penghuni kamar yang jelas ada di dalam kamar untuk membuka pintu.
 
"Rei, mungkin kata-kataku kemarin kesannya memojokkanmu. tapi itu semua ku katakan karena aku ingin melihat kamu keluar dari masalahmu. Apakah tak boleh seorang sahabat menasihati sahabatnya?" Tanya Tiara lagi dengan nada bersalah.
ia menempelkan telinganya ke daun pintu dan dari dalam terdengar isakan tangis seorang gadis yang tak lain adalah temannya.
 
"Baiklah Rei, mungkin kau butuh waktu untuk sendiri. maafkan aku Rei" Tiara pun berlalu meninggalkan kontrakan Reikha

Aku tidak marah padamu, Tiara. Aku hanya butuh waktu untuk merenungi semua kebodohan yang telah ku perbuat. maafkan aku yang menafikkan kehadiranmu Sahabatku. Biarlah aku sendiri dulu ya. Aku sendiri tak tahu, sampai kapan aku mampu bangkit. Batin Reikha

(Bersambung)



2 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya suka postingan ini, dik :)
Ditunggu ya kelanjutannya ^^

Salam persohiblogan :)

Husna Right mengatakan...

Sri Efriyanti H : Salam persohiban kembali kak.
Alhamdulillah kalau suka kak, semoga bermanfaat ya.. sambungannya nanti ya.. hhe :)

Posting Komentar

Tinggalkan kenang-kenangan setelah anda berkunjung walau hanya sebait sapa.. :)

 
;