Sabtu, 22 Juni 2013

Memaafkan itu melapangkan Hati

Ada pesan, baca! Terdengar suara pembeitahuan adanya sms yang bersumber dari handphonenya tiara.

Seketika raut wajah Tiara yang sedari tadi asyik memilih-milih buku di toko  langganannya  itu langsung berubah setelah ia membaca sebuah pesan singkat yang masuk kedalam ponselnya itu. Yang kemudian disusul bunyi dering panggilan dari seseorang yang kemudian dibiarkan saja nyaring berbunyi. Tak ada niat dari si pemilik ponsel untuk mendengar suara seseorang diseberang sana.

“ra, diangkat donk, siapa sich kenapa kamu gak mau angkat?” tanya nadia penasaran dan sedikit kesal karena berisik yang ditimbulkan dari ponsel temannya itu. “hei, ra. Kamu kenapa?” tanya nadia sambil mengguncang-guncangkan lengan tiara.

Tiara tak menjawab pertanyaan nadia, dia masih dengan perang batinnya. Ia tidak menyangka seseorang yang diseberang sana sepicik itu. Seseorang yang disebarang sana bukanlah orang yang belum ia kenal sama sekali, bukanlah orang awam yang tak berilmu. Justru orang yang disebarang sana adalah orang yang ia hormati karena ia adalah orang yang terpandang di kampusnya. Ia juga sahabat yang ia anggap lebih dewasa dan bijaksana. Namun,, ahhhh kejadian hari ini membuat dia sangat menyesal, kesal dan membenci sahabatnya itu.


“ra, yuk balik.” Nadia menghampiri tiara yang menatap hampa deretan buku-buku yang terpajang dirak.
“hah, udah siap ya. Oke yuk kita pulang”. Ucap tiara sedikit terkejut dan meletakkan buku yang ia pegang ke tempatnya semula.

“makan yuk, tenang biar aku yang traktir.” Ajak nadia sambil menarik paksa nadia ke warung jajanan dipinggir jalan yang tak jauh dari toko buku. Dengan sedikit terpaksa akhirnya tiara pun mengikuti jejak sahabatnya itu dan akhirnya mereka memilih duduk menghadap jalan.

“nad, boleh gak kita kecewa pada seseorang?” tanya tiara yang akhirnya mulai bersuara

“boleh donk ra, namun kecewa hanya pada sikapnya saja, jangan sampai kecewa itu membuat kamu melupakan kebaikan yang pernah dilakukan orang  tersebut.” Jawab nadia

“tapi, dia itu orang yang ku anggap sudah paham namun .......” tiara tak sanggup melanjutkan argumentasinya, ia menyodorkan ponselnya ke nadia.

“ra, aku tau niatmu itu baik untuk menasihati saudaramu. Mungkin ia punya alasan mengapa ia tak mengangkat telponmu. Kalau aku boleh saranin yaudah sekarang kamu sms minta maaf gih, bilang ke dia kamu minta maaf jika ada salah dalam nasihatmu dan sampaikan juga bahwa kalau ada masalah antara kalian tolong jangan libatkan yang lain, langsung aja kalian selesaikan berdua. Sebab kalian bukan anak kecil lagi yang mesti diberi pemahaman lebih” nasihat nadia. “Eitttsss, ada yang salah juga dari kamu ra, kamu meminta dia tidak menyebarluaskan masalah kalian, tapi kamu juga menyebarkan ke aku.” Jelas nadia sembari mengingatkan tiara.

Tessb, seperti ada yang menusuk dihati tiara saat mendengar penjelasan yang terakhir dari nadia. Tak terasa air matanya mengalir deras hingga membuatnya sesunggukan. Ia akhirnya menyadari kesalahannya selama ini, walaupun sebenarnya ia kesal dengan sahabatnya yang saat ia hubungi selalu mesti berkali-kali ditelepon, namun jika sahabatnya itu menelpon, ia sangat antusias untuk menunaikan hak saudarnya itu. Akhirnya Ia pun megirim pesan singkat permintaan maaf kepada sahabatnya itu.


Disebuah pengajian sepasang sahabat itu bertemu. Pelukkan hangat langsung menghamburi tiara. Ada bulir hangat diantara mereka ketika saling mengutarakan alasan. Itulah indahnya Ukhuwah, saling memaafkan dan mengakui salah agar persahabatannya berkah.

1 komentar:

PAKAIAN.TOP mengatakan...

Assalamu'alaikum, blogwalking, baca2, cari inspirasi dan salam kenal ^_^
sekalian juga mau ngasih tau kalo di Toko Busana Muslimah Online banyak banget Jilbab Modern, Cantik Murah, Kerudung, Hijab, Bergo, Abaya, Turban, Shawl, Gamis, Mukena, Sejadah, Selendang, Aksesoris, DLL

Posting Komentar

Tinggalkan kenang-kenangan setelah anda berkunjung walau hanya sebait sapa.. :)

 
;