“Arrggggghhh... Aku
tak mau ia mampir di tubuhku.. Sial” Ucapku, saat mencuri dengar pembicaraan
dokter dengan ibuku. Aku pun menendang pot bunga yang ada di koridor rumah
sakit hingga terguling dan pecah.
“Ahh.. sakit.. Uhuk…ukhuk..uhuk”
keluhku setelah menendang pot bunga disusul batuk yang mengganggu pernafasanku.
“Brengsek” aku pun
tak berhenti menggerutu. Seketika aku pun seakan melihat jelas sosok lelaki
itu. Yah, dialah lelaki yang membuatku begini. Dialah yang selalu mennyuguhkan
barang penyebab penyakitku ini. “Sial…” Jeritku memecah kesunyian rumah sakit
Namanya Rudi, dia
adalah pacar kesekianku dan yang paling lama bertahan hingga tingga tahun. Aku ingat
malam perkenalanku dengan dia. Saat itu, aku ditemani oleh tiara sepupuku,
pulang dari rumah teman. Di jalan, mobilku pun mogok dan kebetulan dia lewat di
jalan yang kami lalui. Dia pun memberikan bantuan untuk memperbaiki mobil kami.
Tak ada yang istimewa dari dia, hanya tampak seperti pemuda alim biasanya.
Tak lama setelah itu,
aku pun jadian dengan Rudi. Awalnya pacaran kami standar pacaran ala anak muda
yang baik-baik. Cuma keluar jalan-jalan, makan dan lain sebagainya. Sama seperti
pacar-pacarku yang dulu. Tapi, pada suatu hari aku diajak oleh Rudi berkumpul
dengan teman-teman lamanya.
Saat sampai di sana,
ku lihat ada wanita dan laki-laki sedang menikmati malamnya di tempat yang
remang-remang. Bukan diskotik, maupun bar atau apalah namanya. Ini adalah taman
di belakang rumah yang sengaja didesain dengan tampilan ala diskotik. Aku mengedarkan
pandangan. Merasa tak nyaman melihat wanita bergemul dengan asap yang keluar
dari mulut penuh lipstick merah merekah. Alkohol pun tak jauh dari hadapannya.
“Kita pulang sajalah.
Aku tidak nyaman” pintaku padanya
“Ahh.. malam ini saja.
Tak enak dengan Boby, aku sudah lama tak bertemu dengannya. Ayolah.. kita sudah
sampai. Nah itu Boby melambaikan tangan ke arah kita”
Mau tidak mau aku pun
mengikuti Rudi dari belakang. Aku pun kini telah berkumpul dengan
teman-temannya yang pacandu rokok dan minuman haram.
“Terimakasih, tapi
aku tidak terbiasa dengan ini” tolakku saat mereka menawariku batangan rokok
dan segelas minuman alkohol.
Rudi, bukannya malah
membelaku. Malam itu, dia justru memaksaku di hadapan teman-temannya untuk menghisap
slinder dari kertas itu. Aku pun terbatuk batuk. “Ayolah, kamu akan terlihat
sexy jika kamu bisa seeprti mereka, sayang” ucapnya yang saat itu membuatku
melayang-layang.
Setelah kejadian
malam itu, aku pun sering sekali dibawa oleh Rudi berkumpul-kumpul dengan
teman-temannya yang tak lagi sama seperti saat aku mengenalnya, kini ia lebih
sering berkumpul dengan teman-teman malamnya. Dan aku pun terjerumus dalam
jerat cinta yang membawa kematian.
“Arggghhh… Brengsek
kamu ,Rud” Semakin mengingat kejadian bersama Rudi, semakin aku takut untuk
mati.
Untungnya, belum
sempat aku tenggelam dalam lumuran kehidupan yang kelam. Allah mencoba menyadarkan aku,
saat malam itu Rudi hampir saja kalap menghilangkan keperawananku. Aku pun
takut tak ketulungan. Pacarku itu berubah menjadi srigala yang menyeramkan.
Untunglah adikku, Fraz pulang lebih awal ke rumah. Malam itu, hanya ada aku dan
Rudi di rumah, sedangkan ibu dan Ayah sudah beberapa hari keluar kota. Dan Fraz
pun jarang sekali di rumah.
Aku pun depresi
berat. Mengunci diri rapat-rapat di kamar. Hanya ditemani rokok yang ku simpan
dalam tas. Jika telah habis, maka aku menyuruh bik tinah untuk membelikan berbungkus-bungkus
rokok untukku. Ayah dan ibu berulang kali memarahiku dan melaranngku. Namun,
tak sedikitpun aku menggubris nasihat mereka.
Kecanduanku makin
lama makin menjadi-jadi. Sehari aku mampu menghabiskan tiga bungkus rokok. Hingga
aku pun harus terkapar. Dan kini, vonis kanker paru-paru stadium empat pun
menghampiri hidupku. “Aku tidak mau mati.. aku sangat takut. Aku ingin
hidupppppppppppp” aku tak memperdulikan orang-orang di sekitar sedang
memperhatikan aku. Ibu pun segera memelukku.
“Ibu.. Aku tak ingin
mati, bu” aku merengek bak anak kecil yang takut kehilangan ibunya. “Kini hidupku seperti zombi, bu”
2 komentar:
Bagus sekali desain blog nya kak una :) dan belum smpat baca semuanya,, ttpi akan dibaca pada lain kesempatan.. isi blognya pun bagus2. kreatif desain blogger nya.
Makasih Zahra. Wah, zahra punya blog juga. ayoo diisi terus dek blognya..
Posting Komentar
Tinggalkan kenang-kenangan setelah anda berkunjung walau hanya sebait sapa.. :)