Assalamu’alaikumwrwb
buat pengurus FUAT yang sedang membaca Surat cinta ini. Tak mungkin salam ini
saya tujukan kepada benda yang hanya memiliki jasad berupa ruang kecil yang ada
disisi Mushalla Baitul Mashna’. Karena ruhnya itu sendiri terletak pada Esensi
yang terdapat pada kader-kader FUAT yang paham akan peran utama LDK FUAT di
kampus para raja.
Bagaimana
kabarmu FUAT? Wah, tak terasa usiamu telah beranjak hampir memasuki masa remaja
sepenuhnya. Telah 15 tahun ternyata kamu berada dalam lingkungan para
teknokrat. Yang saya tahu, saat ini kamu semakin bersahabat dan semakin lekat
bahkan semakin paham akan apa yang diharapkan oleh penghuni kerajaan ini.
HmmM…
saya masih ingat bagaimana awal kamu menjadi bagian dalam hidupku. Apakah kamu
masih mengingat itu? Ah.. tak mungkin kamu masih mengingatnya. Beragam anggota
yang pernah kau temui sesuai masanya. Ada yang datang sebentar da nada juga
yang hingga akhir dan akhirnya meninggalkanmu dengan anggota dimasa-masa
selanjutnya. Saya hanya satu dari sebegitu banyak yang harus kamu ingat.
Namun
tak mengapa, aku akan mengulang lagi kisah bersamamu, agar kamu pun bisa
tertawa mengenang masa-masa itu. Hhe.
Mungkin
saat itu usiamu masih 10 tahun. Kita bertaut umur sekitar delapan tahun. Tapi
bagi saya, kamu lebih dewasa dari saya. Karna kamu telah lebih dahulu mengecap
kehidupan di kampus para raja ini, kamu lebih dikenal ketimbang saya yang
usianya bisa dibilang lebih tua. Tapi disaat itu kamulah yang harus saya ikuti.
Sayalah yang memaksa-maksa teman-teman seangkatan saya untuk mengenal kamu
lebih dekat.
Saat
itu, kamu belum tinggal di Mushalla Baitul Mashna’. Tapi kamu masih berada di
ruang antar lorong sempit sebelum balker. Tempat yang cukup pengap tanpa
ventilasi namun kamu begitu tabah dan tak jumawa dalam menghadapi kondisi itu.
Kamu tetap mengajak anggotamu untuk berfikir keras, untuk kreatif mengatasi
kesederhanaan itu agar tampak elegan.
Dengan
malu-malu, saya mencari tahu informasi lebih dalam tentang kamu. Apa kesukaan
kamu, sejak kapan kamu ada di istana ini, kapan kamu akan buat orientasi
penerimaan anggota baru dan tak hanya itu, saya pun sempat berkenalan dengan
kakak-kakak yang mengarahkan saya untuk bisa semakin dekat dengan kamu.
Dan…
kamu resmi menjadi bagian berarti dalam kehidupan saya di kampus para raja ini.
Apalagi saat itu saya menyandang penghargaan sebagai peserta orientasi terbaik,
teraktif dan teribut. Di balaik bukit Montasik aku melihatmu seakan tersenyum
padaku. Ingatkah kamu kisah itu?
Oya
FUAT, kamu tahu apa?
Sebenarnya
setelah saya dekat dan sangat dekat denganmu, ada rasa jenuh yang membuat saya
mengambil jarak darimu. Namun, bukan jarak jauh yang ingin meninggalkanmu. Aku
hanya jenuh ketika semua amanah yang seharusnya dibagi rata harus saya pikul
sendirian. Walaupun tidak sendirian. Tapi disaat itu, ada amanah lain di luar
sana yang diembankan juga pada saya.
Ada
rasa cemburu pada teman-teman yang lain, yang kala itu mereka bisa
bersantai-santai, sibuk dengan tugas kuliahnya, atau tilawah dengan khusuknya
sendirian. Dalam hati, saya pun menjerit. Saya ingin juga punya waktu luang
itu. Saya ingin juga punya waktu lapang itu. Saya pun ingin punya waktu untuk
membahagiakan diri sendiri. Tapi kenapa saya tak mendapat waktu luang itu?
Dan
akhirnya, saya pun meminta izin untuk meninggalkanmu sejenak, namun apa? Tak
ada izin yang saya dapatkan. Saya tak mengerti kenapa mereka menahan saya?
Mengapa mereka pilih kasih? Mengapa mereka membiarkan teman-teman saya yang
lain menggapai mimpinya? Tapi kenapa dengan saya?
Jawaban
itu saya dapatt setelah saya melalui banyak masalah denganmu. Kenapa dan kenapa
itu saya temukan jawabannya ketika saya benar-benar akan meninggalkanmu karena
waktu saya hampir habis di kamapus para raja ini. Jawabannya adalah karena
CINTA. Cinta itulah yang menahan saya untuk tidak meninggalkanmu. Cinta itulah
yang membuat saya semakin dewasa mendampingimu. Cinta itulah yang membuat saya
merasa nyaman bersamamu.
CINTA.
Tak sekedar susunan alphabet yang terdiri dari dua vocal dan tiga konsonan.
Tapi lebih dari itu. Karena CINTA itu hadir karena kamu membawa saya mengenal
sang pemilik cinta seutuhnya. Kamu seakan-akan menjadi tameng saat saya hampir
terjerembab dalam gemerlap istana ini. Dan karena cintamu itu ada lantunan
do’a-doa pengikat hati dengan saudara-saudari yang kian bertambah bak keluarga
yang tak bisa terganti.
Terimakasih
FUAT. Tak bisa saya pungkiri lagi, saya benar-benar mencintaimu karena Allah
sang pemilik cinta. :) Barakallahumilad ya. Semoga semakin dekat dan bersahabat
serta terus menebar pesona dakwah di kampus para raja ini.
Disini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru
Dan hidupku kini ceria.
Brother
: Untukmu Teman
Salam
cinta untuk semua :)
Mendampingi MPP FUAT 2013 |
Rekam kebersamaan with FUAT Lintas Generasi
Survey Lokasi Draft di Sara Tahun 2010 |
Kantin (Kjian Rutin) di Kantin Fak. Teknik |
Kenangan RIhlah 2010 |
Selepas Pembagian Hadiah Aneka Lomba memperingati Milad FUAT |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kenang-kenangan setelah anda berkunjung walau hanya sebait sapa.. :)