Daun yang jatuh tak pernah membenci angin (TereLiye)
Sama halnya dengan pakaian kotor yang tak pernah membenci pemiliknya. (Husna Linda Yani AY)
Yah.. Hari ini, lagi-lagi saya mendapat pelajaran dari Allah melalui pakaian. Saat saya mencuci pakaian yang telah kotor. Seperti hendak menegur entah memberi peringatan untuk saya. Tapi saya menyebutnya Tarbiyah dari Allah.
Siapa yang tak punya pakaian yang banyak dan bertumpuk di lemari. Bahkan ada yang harus menambah jumlah Lemari untuk bisa menampung pakaian yang terus bertambah setiap hari atau bulan bahkan per tahun. Atau ada yang memiliki tingkat sosial tinggi memilih untuk menghibahkan pakaian-pakaiannya untuk orang yang membutuhkan.
Setiap pakaian yang telah digunakan setiap harinya pastilah akan kotor. Tak mungkin terus dalam kondisi yang sama seperti sediakala. Walaupun hanya sekejap digunakan, tetap saja debu dan keringat menyapa pakaian. Dan akhirnya mau tidak mau kita harus menyucinya lagi.
Berbeda kotor, jenis kain dan sifat kain tersebut pastilah berbeda juga kita mencucinya. Tak mungkin kan kain yang luntur disatukan dengan pakaian putih? Bisa-bisa rusaklah warna kain putih. Tak mungkin pula jika pakaian yang terkena najis kita satukan dengan yang tidak?
Yah
Pakaian yang kotor tak pernah membenci si pemakainya
Pakaian yang kotor tak pernah menyalahkan si pemakai
Pakaian yang kotor tak pernah mengutuk si pemakainya
Bukankah kita harus seperti itu?
Sepanjang hari kita menghabiskan waktu dengan hal-hal yang melalaikan
Hingga saat waktu berhenti, kita selalu mengutuk Tuhan karena membiarkan kita larut dalam kelalaian.
Wahai diri..
Ujianmu hari ini dan kemarin mungkin kau rasakan sama.
Itu karena menggunungnya dosamu yang telah berkarat
Sehingga IA selalu menyucikanmu
IA selalu mengingatmu
Tak pernah meninggalkan kamu sendiri
IA selalu mendampingi hari-harimu agar kau tak selalu menumpuk noda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan kenang-kenangan setelah anda berkunjung walau hanya sebait sapa.. :)