Kapan Mereka Berhenti?
_Husna Linda Yani AY_
Ini adalah cerita dari tanah yang pernah
disemayami para Nabi
Bukan Legenda yang dibubuhi roman picisan dari
Negri antah-berantah
Ini adalah cerita dari tanah yang kini menjadi
kubangan darah para pejuang suci
Darah yang meletup dari kepala ibu yang hendak
melindungi bayinya
Darah yang bercucuran seiring lirih takbir terakhir
pada Ilahi
Semburat darah pun melumuri potongan
tulang-belulang sang Ayah
Tidak!!!
Seujung kuku pun, tak ada rasa gentar menyambangi
jemarinya
Bermodal bebatuan dan peluru seadanya
Berhimpit di lorong tak bercahaya untuk menyiapkan
siasat
Justru tangan mereka mampu mematikan kebiadaban
binatang yang berwujud manusia
Kenapa?
Kenapa?
Kenapa?
Karena relung hati mereka dekat dengan sumber
cahaya
Karena fikiran mereka tertaut pada janji tuhannya
Karena hari-hari mereka, desah nafas mereka tak
jauh dari Al-qur’an
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Allahu Akbar
Itu yang membuat aku cemburu pada mereka
Tidakkah kalian juga cemburu sama seperti aku?
Jutaan rumah hancur
Mereka bangun hingga lagi-lagi lebur dengan jalan
Ribuan bahkan ratusan ribu syuhada telah pergi
Tak ada rasa sedih, yang ada hanya tangis cemburu,
kapankah tiba giliranku?
Wahai saudara-saudariku..
Mereka sama dengan kita manusia biasa
Tapi mereka bukan pengecut bak keparat Israel yang
berani melawan balita
Bahkan saat tubuh mereka tak bernyawa lagi, Zionis
masih melemparinya dengan rudal
Begitulah ketakutan dan kebiadaban zionis
Tak ada paksaan untuk mereka bergerak
Tak ada iming-iming hadiah untuk torehan luka yang
mereka rasakan
Semata-mata hanya inginkan tempat milik kita
Yah, milik kita. Bukan hanya milik mereka itu
terbebas dari tangan yahudi laknatullah
Jangan pernah Tanya kapan mereka berhenti
Jangan pernah Tanya kapan mreka mengeluh
Haruskah kita menunggu sampai mereka mengeluh baru
kita membantu mereka?
Haruskah mereka berjuang sendirian untuk
pembebasan kiblat pertama kita?
Sedangkan kita asyik dengan tontonan tak bermutu
Yang isinya hanya kebohongan media
Yang menutupi darah pejuang di Gaza, Palestina.